Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus "Putar Haluan" Partai Perindo...

Kompas.com - 03/08/2017, 07:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bak petir di siang bolong, Partai Perindo memberikan kejutan di perpolitikan Tanah Air.

Partai yang selama ini gencar mempopulerkan sosok pendiri dan ketua umumnya sendiri, yakni Hary Tanoesoedibjo, kini berencana mendukung Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Pernyataan itu keluar dari mulut CEO MNC Group Hary Tanoe pada Rabu (2/8/2017) kemarin. Hary menyatakan, usulan tersebut akan dibahas pada kongres partai.

Pernyataan dukungan Hary kepada Jokowi keluar setelah Bos MNC Group itu bertemu dengan Menteri Dalam Negeri yang juga politisi PDI-P, Tjahjo Kumolo.

Tjahjo mengungkapkan, ia sempat bertemu Hary Tanoe pada Selasa (1/8/2017) malam kemarin.

"Saya semalam lima jam sama Pak Hary Tanoe," kata Tjahjo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, (2/8/2017).

(Baca: Tjahjo Kumolo: Saya Semalam 5 Jam Sama Pak Hary Tanoe)

Tjahjo mengatakan, ia hadir memenuhi undangan sebuah acara yang digelar Hary Tanoe. Ia enggan menyebut secara detil mengenai acara itu. Menurut dia, acara tersebut juga diikuti oleh sejumlah gubernur.

Namun, Tjahjo menegaskan, Hary Tanoe tidak bicara soal dukungan Perindo kepada pemerintah dalam pertemuan tersebut.

"Tidak membicarakan soal itu ya. Tapi kami mengevaluasi kinerja Pak Jokowi," ujar Tjahjo.

Tjahjo sendiri baru mengetahui Perindo berubah haluan dari pemberitaan di media massa pada hari ini. Ia mengaku kaget dengan kabar itu.

"Saya juga cukup kaget beliau langsung (menyatakan dukungan), di media ya. Ya nanti kita lihat, ini kan mulai berkembang (dukungan ke pemerintah). Besok tanggal 5 Hanura juga Rakernas," kata dia.

Realistis

Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq, beralasan dukungan tersebut merupakan sikap realistis partai dalam mewujudkan cita-cita politik.

Ia menyatakan, partai harus bisa membaca di tangan siapakah cita-cita politik Perindo bisa tersalurkan dengan baik. Karena itulah partainya memunculkan nama Presiden Jokowi sebagai salah satu alternatif tokoh yang dipandang mampu mewujudkan cita-cita partai.

"Partai harus realistis. Bahwa siapa yang lebih memungkinkan untuk didukung agar dalam konteks cita-cita politik Perindo itu dapat tersalurkan dengan baik itu melalui siapa yang mungkin. Apakah melalui Jokowi apakah melalui yang lain," ucap Rofiq, saat dihubungi Rabu.

Hal itu akan dibahas sebagai agenda utama pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) akhir tahun ini.

Rofiq mengakui, nama Jokowi pertama kali dilontarkan oleh Hary sebagai upaya uji coba di kalangan kader Perindo dan masyarakat luas.

Meski sebelumnya telah gencar mempopulerkan sosok Hary Tanoe melalui jaringan media milik MNC, Rofiq menilai wajar bila saat ini partainya justru hendak mendukung Jokowi di pemilu 2019.

Sebab, menurut Rofiq, Hary tak pernah sekalipun mendeklarasikan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.

"Tapi bahwa Pak Hary statement terbuka untuk menjadi capres kan enggak pernah. Tidak pernah terjadi," ujar Rofiq.

Rofiq melanjutkan, pencapresan Hary justru datang dari para kader Perindo sebagi bentuk militansi terhadap partai. Ia pun menilai wajar jika kader partainya menginginkan ketua umumnya menjadi presiden karena hal itu juga dialami oleh partai lain.

"Justru itu (pencapresan Hary Tanoe) keinginan kader agar terjadi militansi yang maksimal maka itu bisa terjadi, punya keinginan agar Pak Hary maju," ujar Rofiq.

(Baca: Usung Jokowi, Perindo Tegaskan Hary Tanoe Tak Pernah Nyatakan Maju Pilpres)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com