Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Pansus Hak Angket KPK Minta Kasus E-KTP Dituntaskan

Kompas.com - 08/07/2017, 15:10 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus hak angket KPK), Taufiqulhadi menegaskan bahwa pembentukan Pansus bukan untuk menghalangi penuntasan kasus korupsi e-KTP.

Ia pun meminta masyarakat tidak mengaitkan pembentukan pansus dengan kasus korupsi yang masih didalami KPK.

Pembentukan pansus, menurut Taufiq, dalam rangka perbaikan sistem ketatanegaraan secara umum.

"Jadi enggak usah khawatir, KPK urusan (kasus korupsi) e-KTP selesaikan secara maksimal," kata Taufiq dalam diskusi bertajuk "Nasib KPK Ditangan Pansus" yang digelar di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2017).

Baca juga: Sempat Ricuh, Pansus Angket KPK Tolak Temui Pengunjuk Rasa

"Justru saya mengusulkan kepada KPK, kalau memang toh ada bukti (pada kasus korupsi) e-KTP (maka) selesaikan, sampai ke puncak pengadilan," tambah politisi Partai Nasdem tersebut.

Taufiq menyebutkan, KPK tidak perlu khawatir dalam menindaklanjuti kasus yang ditangani.

KPK diminta terbuka dalam mengumumkan nama-nama yang terlibat dalam kasus itu, termasuk para pejabat yang menerima suap tetapi mengembalikan uangnya.

"Jika itu, menutup-nutupi, misalnya seperti kemarin, anggota DPR siapa yang telah mengembalikan (uang) dan sebagainya itu, buat saya adalah sebuah upaya untuk menutup-nutupi dan menunjukkan (bahwa KPK) ada ketidakpercayaan diri," kata Taufiq.

Baca juga: Pendukung Pansus Angket KPK Bermunculan, Apa Alasannya?

Kompas TV Perlukah Pansus Hak Angket KPK Temui Narapidana Korupsi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com