JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan dirinya ingin tetap di Demokrat.
Menurut dia, tak ada yang bisa mengganggu keanggotaannya di partai kecuali Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, ia mengaku tak khawatir jika pada akhirnya ia dipecat partai.
"Aku tunggu kalau memang dipecat. Aku katakan, Demokrat bukan partaiku yang pertama, tapi partaiku yang terakhir. Tapi kalau tetap dipecat, enggak ada masalah. Aku akan jadi tokoh independen seperti Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama)," ujar Ruhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/2016).
(baca: Keputusan Dewan Kehormatan Demokrat: Ruhut Sitompul Dipecat dari Partai)
Ruhut menambahkan, saat ini banyak partai yang menawarkan dirinya untuk bergabung. Namun, ia menolak membeberkan partai mana saja yang mengajaknya bergabung.
"Aku enggak enak bilangnya. Tapi sekarang sudah enam atau tujuh. Bayangkan dan kalian tebak lah mana partai itu," tutur Anggota Komisi III DPR itu.
Menurut Ruhut, Demokrat rugi jika memecatnya sebagai kader. (baca: Selain Ruhut Sitompul, Demokrat Juga Pecat Hayono Isman)
"Kalau aku dipecat, hati-hati partai yang memecat. Ruhut gitu, lho. Oplahnya gede," tuturnya.
Ruhut adalah anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara I. Ia memperoleh 34.685 suara ketika Pileg 2014.
Dewan Kehormatan Demokrat sebelumnya memutuskan Ruhut dipecat dari keanggotaan partai.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Denny Kailimang mengatakan, kasus Ruhut telah disidangkan empat kali.
Keputusan pemecatan diambil dalam sidang Wanhor Demokrat pada 24 Oktober 2016.
(baca: Salaman dengan Agus, Ruhut Sitompul Disoraki Tim Pemenangan Agus-Sylviana)
Ruhut dianggap memiliki sikap yang bertentangan dengan kebijakan-kebijakan partai, salah satunya terkait Pilgub DKI Jakarta 2017.