JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Zaenal A Budiyono mengatakan, Koalisi Kekeluargaan seharusnya segera menentukan untuk mengusung satu pasang bakal calon kepala daerah dalam Pilkada DKI 2017.
Kesepakatan koalisi ini, kata dia, agar bisa menandingi pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Partai Golkar.
"Para elit harus secepatnya menemukan konsensus untuk hanya mengusung satu pasangan calon," ujar Zaenal, di Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Menurut Zaenal, sepakatnya enam partai dalam Koalisi Kekeluargaan dapat meningkatkan psikologi politik menghadapi Pilkada DKI 2017.
(Baca: Pertemuan di Cikeas, Akankah Lahir Pasangan Penantang Ahok?)
Selain itu, pasangan yang diusung akan merasa percaya diri karena didukung banyak partai.
"Pasangan calon memiliki total 54 kursi dari keenam partai atau lebih dua kursi dari calon PDI-P dan koalisinya," kata Zaenal.
Rapat konsolidasi empat partai, yaitu Partai Demokrat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebelumnya menghasilkan dua skenario.
Pertama, mempertimbangkan satu pasangan calon dari enam partai yang bukan pendukung Ahok-Djarot.
Selain empat parpol, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih dilobi untuk masuk koalisi ini.
Opsi kedua, memunculkan dua calon dengan asumsi Partai Gerindra dan PKS mengusung calon berbeda.
Saat ini, Demokrat, PKB, PPP, dan PAN mengaku sudah mencapai kesepakatan terkait siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.
Namun, siapa yang akan diusung, masih belum disampaikan kepada publik.
Empat partai ingin terlebih dulu berkomunikasi dengan Partai Gerindra dan PKS terkait pasangan yang telah disepakati di Cikeas.
Para pimpinan partai politik yang menghadiri pertemuan di Cikeas hari ini, mengaku akan kembali ke Cikeas pukul 23.00 WIB nanti.
Namun, tidak ada kepastian apakah nama cagub-cawagub akan diumumkan malam nanti.