JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Polri akan menggelar Operasi Mantap Praja untuk memastikan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2017 berjalan dengan lancar dan tertib.
Pengamanan khusus diberlakukan hingga pelantikan kepala daerah. Sebab, setelah pelaksanaan pilkada pun, masih sering timbul ketidakpuasan dari pihak-pihak yang kalah.
"Sampai pelantikan kami masih melakukan pengamanan sampai betul-betul situasi kondusif," tutur Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Tito menambahkan, pada 2015 lalu, gugatan hasil pilkada berjumlah ratusan dan memerlukan pengamanan tambahan.
Mabes Polri dalam hal ini hanya memberikan pedoman secara umum. Namun, pola pengamanan dilaksanakan oleh Polda dan Polres dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing daerah.
Operasi ini juga akan melibatkan personil TNI yang diperbantukan serta relawan pengamanan masyarakat.
"Karena setiap daerah ancamannya belum tentu sama," kata Tito.
Tito menyebutkan, dari sekitar 53 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS), akan diberlakukan pengamanan khusus pada sejumlah TPS yang dianggap rawan.
Misalnya, dengan menempatkan dua personil setiap dua TPS, dan lain sebagainya.
Polri juga akan menyiapkan pengamanan khusus bagi pasangan calon dan pendukungnya. Tugasnya, untuk memberikan pengamanan hibgga menetralisir agar setiap pasangan calon bertanding secara sehat.
"Latihan sudah kami laksanakan. Gelar pasukan sudah," ujar Mantan Kapolda Metro Jaya itu.