JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Golkar Nusron Wahid mengatakan, setiap keputusan politik yang diambil pasti berisiko.
Ia meyakini, para pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga memiliki pandangan yang sama.
Pernyataan tersebut diungkapkannya menyusul keputusan Ahok untuk maju lewat jalur parpol.
"Kalau memilih jalur parpol kan sama. Parpol tidak menekan Ahok, tidak memaksa tentang wakil gubernur. Tidak minta ini itu," ujar Nusron di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Ia memastikan, tim pemenangan Ahok akan mengakomodasi Teman Ahok serta dua partai pendukung lainnya yaitu Hanura dan Nasdem.
Adapun mengenai teknis pelibatan Teman Ahok dan dua parpol itu masih dirumuskan.
"Masing-masing kan punya kelebihan dan kekurangan. Yang ini Nasdem, yang ini Hanura, yang ini Teman Ahok yang urus," kata Nusron.
"Yang jelas kami akan susun strategi yang masif, soft, santun, yang baik dan membawa politik pada era baru, era perubahan, era modernisasi dalam cara berpolitik demokrasi," lanjut dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akhirnya memilih maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Tiga partai politik yang akan menjadi tunggangan Ahok adalah Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Ahok juga menunjuk politisi Partai Golkar Nusron Wahid menjadi ketua tim pemenangan.
Ia menyampaikan keputusan ini pada acara halalbihalal bersama relawan "Teman Ahok" di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) petang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.