JAKARTA, KOMPAS.com - Sofyan Djalil salah satu menteri yang paling sering digeser posisinya oleh Presiden Joko Widodo.
Di awal masa jabatannya, Sofyan diangkat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Namun pada reshuffle kabinet jilid I tahun 2015, posisinya digeser menjadi Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kini, dalam reshuffle jilid II pada Rabu (27/7/2016), Presiden Jokowi kembali merotasi Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
(baca: Ditawari Jabatan oleh Jokowi, Yuddy Chrisnandi Minta Jadi Dubes)
Menanggapi hal tersebut, Sofyan mengibaratkan dirinya sebagai tentara yang selalu siap menjalankan apapun perintah atasannya.
"Ibarat tentara saya prajurit dimanapun ditugaskan laksanakan yang paling penting bagaimana kita bisa menciptakan nilai tambah, itu yang paling penting," kata Sofyan Djalil usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu siang.
(baca: Usai Dilantik Para Menteri Langsung Kerja, Ikuti Rapat Paripurna)
Sofyan mengaku mendapat kepastian soal posisi barunya langsung dari Presiden saat dipanggil pada Selasa malam. Presiden memintanya untuk fokus dalam reformasi agraria kedepannya.
Sofyan mengaku akan meneruskan apa yang sudah baik dari Menteri sebelumnya, Ferry Mursyidan Baldan. Namun, yang kurang juga akan diperbaiki.
"Yang paling penting reformasi agraria bagaimana kita memberikan sertifikat sebanyak mungkin bagi rakyat karena sertifikat itu menjadi aset ekonomi yang penting," ucap Sofyan.