Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Tak Dukung "Voting" Tertutup, Setya Novanto Merasa Dirugikan

Kompas.com - 15/05/2016, 15:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Setya Novanto merasa dirugikan dengan kabar yang menganggap bahwa dirinya tidak mendukung pemilihan ketua umum dengan mekanisme tertutup.

Hal itu menyusul adanya pernyataan sikap dari tujuh bakal calon ketua umum yang menolak wacana voting secara terbuka.

(baca: 7 Calon Ketum Golkar Anggap "Voting" Terbuka Rawan Intimidasi)

Wacana tersebut sebelumnya menjadi perdebatan saat rapat Steering Committee Munaslub, Sabtu (14/5/2016). Hingga kini, belum diputuskan apakah pemilihan akan dilangsungkan secara terbuka atau tertutup.

"Belum pernah kami membuat statemen secara terbuka terkait mekanisme pemilihan. Media semua bermain dalam persepsi yang dibangun dan berkumpul. Ini penggiringan opini yang merugikan kami," kata anggota tim sukses Novanto, Nurul Arifin, saat menyampaikan keterangan di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (15/5/2016).

Menurut dia, hingga kini Novanto belum pernah diajak berbicara oleh tujuh bakal calon ketua umum lain terkait mekanisme pemilihan.

(baca: Video Setya Novanto Tertidur Saat Mengheningkan Cipta Beredar di Medsos)

Ia menegaskan, bahwa Novanto akan mematuhi apapun keputusan yang diambil di dalam sidang paripurna yang akan memutuskan soal Tata Tertib pemilihan.

"Pak Setya Novanto siap melakukan pemilihan dengan sistem apapun," tegasnya.

Tujuh dari delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar sebelumnya menggelar jumpa pers bersama untuk menolak mekanisme voting terbuka di Munaslub Golkar.

(baca: Tanpa Novanto, 7 Calon Ketum Golkar Bersatu Tolak "Voting" Terbuka)

Hadir Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Azis Syamsuddin, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, dan Syahrul Yasin Limpo.

Indra Bambang Utoyo juga disebut mendukung jumpa pers ini, tetapi berhalangan hadir.

Kompas TV Dukungan Tokoh Penentu Ketum Golkar? (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com