Namun, ia menekankan, penyelenggaraannya harus dilakukan bersama-sama dan melibatkan kedua kubu.
Agung juga mengusulkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi mengawasi pelaksanaan Munaslub. (Baca: Terima Tawaran Munaslub Golkar, Ini Harapan Agung Laksono)
"KPK dapat menjadi pengawas nantinya. Jadi kalau ada calon ketum yang macam-macam bisa langsung digugurkan," ujar Agung, di Jakarta, Selasa (26/1/2016).
Menurut Agung, Munaslub cukup digelar dalam waktu satu hari dengan agenda tunggal pemilihan ketua umum. Ia menilai, singkatnya pelaksanaan Munaslub akan meminimalisir praktik jual beli suara saat pemilihan/
"Munaslub ini cukup diselenggarakan sehari, agendanya cukup untuk pemilihan ketua umum," kata dia.
Agung mengatakan, tak perlu ada pembahasan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) di dalam penyelenggaraan Munaslub. Perubahan tersebut nantinya dapat dilakukan oleh pengurus Golkar baru yang terbentuk dari hasil Munaslub.
(Baca: Agung Laksono Pastikan Tak Ingin Jadi Ketum jika Munaslub Golkar Digelar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.