Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Lebih Baik Fokus Munas, Tak Perlu Bicara Siapa Calon Ketum

Kompas.com - 22/01/2016, 15:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono, meminta agar fokus kader Golkar tertuju pada pelaksanaan musyawarah nasional yang akan digelar oleh tim transisi.

Agung menilai, saat ini bukan waktu yang tepat bagi masing-masing kubu membicarakan pencalonan ketua umum Golkar selanjutnya.

"Soal maju jadi ketua umum, lebih baik kita fokus pada munas dulu saja, tidak perlu bicara siapa yang akan maju," ujar Agung dalam konferensi pers di Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016).

Agung berjanji tidak akan mempersoalkan siapa pun yang nantinya terpilih sebagai ketua umum dalam munas yang digelar tim transisi.

Namun, ia meminta agar keputusan yang diambil dalam munas dilakukan secara terbuka dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas, kejujuran, dan keadilan.

Rencananya, tim transisi yang dipimpin oleh Jusuf Kalla akan menggelar rapat perdana di kediaman tokoh senior Golkar Bacharuddin Jusuf Habibie pada malam ini. (Baca: Tim Transisi Golkar Gelar Rapat Perdana di Rumah Habibie Malam Nanti)

Habibie ditunjuk oleh Mahkamah Partai Golkar sebagai pelindung tim transisi.

"Kita selenggarakan munas bersama, apabila demokratis, terbuka transparan, sesuai AD/ART, siapa pun hasilnya (ketua umum), kita akan ikhlas, legawa menerima," kata Agung.

Adapun pengurus Golkar pendukung Aburizal Bakrie akan menggelar rapat pimpinan nasional pada 23-25 Januari 2016. (Baca: Gelar Rapimnas, Kubu Aburizal Klaim Didukung Jusuf Kalla dan Habibie)

Rapimnas tersebut akan digelar di bawah kepengurusan Golkar hasil Munas Riau 2009 dan ditujukan sebagai pintu masuk ke munas rekonsiliasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

Nasional
Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi "Online"

Nasional
Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

Nasional
KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

Nasional
Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

Nasional
KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

Nasional
Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

Nasional
Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

Nasional
MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

Nasional
DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Nasional
Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

Nasional
Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

Nasional
Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

Nasional
Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

Nasional
Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com