Rumus 3M dari Habibie untuk Golkar Baru

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ketiga Indonesia yang juga mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, BJ Habibie, mempunyai visi mengenai terbentuknya Golkar baru.

Dualisme kepengurusan yang tak berkesudahan antara kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono menjadikan nasib partai berlambang beringin itu dianggap makin memprihatinkan.

Habibie merumuskan visinya ini ke dalam 3M.

"Golkar 3M, yaitu milenium, maju dan mandiri," kata Juru Bicara Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga usai menemui Habibie di kediamannya, di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).

"Milenium", artinya Golkar mengikuti perkembangan zaman yang ada.

"Maju", berarti tidak lagi terjebak dengan konflik dan masalah-masalah di masa lalu.

Adapun "mandiri", artinya Golkar tidak boleh lagi tergantung dengan segelintir elite yang memimpin Golkar dengan mengandalkan uang.

"Bapak BJ Habibie memberikan semangat ke kami bahwa masa depan Partai Golkar ada di angkatan mudanya, dan meminta kami untuk mengambil alih kepemimpinan Golkar," ucap Andi.

Andi datang ke kediaman Habibie untuk membahas proses islah Golkar bersama anggota poros muda Golkar lain, di antaranya Ahmad Dolly Kurnia, Ace Hasan Syadzily, Melki Lakalena, dan Fayakhun Andriadi.

Adapun Habibie didampingi oleh Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Munas Riau Akbar Tandjung yang sudah tiba lebih dulu.

Dalam pertemuan itu, Habibie disebut menyetujui usulan agar dikenal Musyawarah Nasional rekonsiliasi Golkar untuk menyelamatkan Partai Golkar dari kehancuran.