Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta agar Pansus Pelindo Tak Disikapi secara Heboh

Kompas.com - 10/09/2015, 17:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani, meminta agar masyarakat tidak mencurigai pembentukan panitia khusus terkait dugaan mark up di PT Pelabuhan Indonesia II. Menurut Arsul, pansus ini merupakan langkah DPR dalam melakukan pengawasan terhadap penegakan hukum terkait kasus Pelindo II.

"Pembentukan pansus ini juga tidak usah disikapi heboh-heboh amat karena pansus itu kan sebuah bentuk sarana pengawasannya DPR. Jadi beritanya yang heboh, prosesnya enggak heboh-heboh amat," ujar Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan tersebut menjelaskan, pembentukan pansus ini merupakan upaya Komisi III DPR untuk menghindari intervensi dari berbagai pihak yang dapat menghambat proses penegakan hukum kasus Pelindo II. Namun, Arsul juga mengingatkan kepada anggota pansus untuk tidak mengintervensi kasus tersebut demi kepentingan sepihak.

"Harus diingatkan juga adanya pansus, ketika pansus berusaha menjauhkan semua kepentingan itu. Pansusnya sendiri juga tidak boleh memiliki kepentingan sehingga proses penegakan hukum bisa berlangsung dengan baik," ujarnya.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah X itu mengatakan, saat ini Komisi III DPR tengah melakukan penyusunan draf usulan pembentukan Pansus Pelindo. Usulan tersebut akan diajukan kepada pimpinan DPR untuk ditindaklanjuti dalam rapat pimpinan.

"Kalau pimpinan-pimpinan dan fraksi-fraksi DPR setuju, maka akan diputuskan pansus dan susunannya, dan akan dibawa ke rapat paripurna. Begitu diketok palu, baru ada pansus," kata dia.

Arsul mengatakan bahwa Komisi III juga akan melakukan koordinasi dengan Komisi V, VI, IX dan XI DPR untuk memperoleh dukungan. Namun, anggota fraksi-fraksi yang tergabung dalam Komisi III DPR perlu mencapai kesepakatan bersama terlebih dahulu dalam pembentukan Pansus tersebut.

"Saya kira yang paling penting justru komunikasi antarfraksi karena anggota dan pimpinannya itu kan kepanjangan dari fraksi-fraksi itu. Ya, jadi kan yang harus kompak fraksi, kalau mereka oke kan bisa kita komunikasikan dengan komisi terkait," jelas dia.

Ia menyebutkan, tidak menutup kemungkinan bahwa pansus ini tidak hanya bertugas mengawasi penyelesaian kasus dugaan mark up pengadaan mobile crane di Pelindo II, tetapi juga kasus-kasus lain yang terjadi di Pelindo II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Menlu Retno Hadiri Pertemuan Doha III, Bahas Nasib Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

Nasional
Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Respons Parpol soal Putusan KPU yang Akomodasi Putusan MA soal Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Blak-blakan KPK Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Blak-blakan KPK Akui Ada Persoalan Hubungan dengan Polri dan Kejagung

Nasional
Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat yang Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Pasca-Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Pasca-Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Nasional
PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian 'Back Up' Data Berlapis

PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian "Back Up" Data Berlapis

Nasional
DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

Nasional
Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com