Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bertambah Kuat, Partai Pro Pemerintah Sebaiknya Tak Rombak Pimpinan DPR

Kompas.com - 04/09/2015, 12:09 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Partai Amanat Nasional bergabung ke pemerintahan Joko Widodo–Jusuf Kalla akan memperkuat posisi partai pendukung pemerintah di parlemen. Namun, kekuatan itu sebaiknya tidak digunakan untuk merombak pimpinan DPR.

"Jika berbicara koalisi, dalam hal ini arah angin lebih pro pada pemerintah daripada Koalisi Merah Putih," kata menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/9/2015).

Meski demikian, kata Yunarto, komposisi kekuatan baru dalam politik di parlemen itu tidak serta-merta akan berdampak pada kursi kepemimpinan DPR. Setidaknya ada dua hal yang menentukan hal tersebut, yaitu kesepakatan mayoritas dan pengajuan usul untuk mengubah Undang-Undang MPR, DPR, DPR, dan DPRD (UU MD3) sehingga pimpinan DPR akan menyesuaikan dengan suara mayoritas.

Menurut Yunarto, perubahan UU MD3 akan memicu kegaduhan politik. Oleh karena itu, ia yakin bahwa perombakan pimpinan DPR tidak akan terjadi. Perubahan pimpinan DPR hanya akan mengganggu tatanan politik yang sudah mapan dengan keberadaan Koalisi Indonesia Hebat di kabinet (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendominasi pucuk pimpinan di parlemen.

"Keberimbangan sesungguhnya sudah terjadi. Mungkin hanya emosi dari segelintir anggota partai saja. Lebih baik tidak dilakukan (perombakan pimpinan DPR)," kata Yunarto.

Setelah PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah, KIH mulai mewacanakan untuk merebut kembali kursi pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapan DPR. Cara ini bisa dilakukan dengan merevisi kembali UU MD3 yang mengatur mengenai tata tertib pemilihan pimpinan di parlemen. (Baca PAN Bergabung, KIH Ingin Rebut Kursi Pimpinan DPR-MPR)

"Kita syukuri PAN (bergabung KIH). Terbuka kemungkinan terjadi revisi UU MD3, tetapi harus lewati proses yang benar. PDI-P siap revisi UU MD3, nanti kita bicarakan," kata Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9).

Menanggapi itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menilai bahwa perombakan itu justru akan membuat suasana politik di parlemen semakin gaduh. (Baca Ketua DPP Gerindra Sebut KIH Bikin Gaduh kalau Mau Rombak Pimpinan DPR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com