Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Dana BPJS Ketenagakerjaan Rp 180 Triliun Dimaksimalkan untuk Buruh

Kompas.com - 04/05/2015, 17:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengungkapkan, saat ini, dana yang dimiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan lebih banyak tersimpan di lembaga itu daripada disalurkan kepada buruh. Dari total dana Rp 180 triliun, dana untuk buruh baru keluar sebesar 5 persen.

"Contoh, BPJS Ketenagakerjaan. Dananya Rp 180 triliun, bukan miliar, tetapi hanya bisa digunakan 5 persen untuk investasi perumahan," ujar Jokowi saat membuka Kongres VII Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) di Pondok Gede, Jakarta, Senin (4/5/2015).

Padahal, lanjut Jokowi, di negara-negara lain, dana itu biasanya digunakan sebanyak 50 persen. Oleh karena itu, dia pun meminta agar sistem tersebut segera diubah.

"Kalau bisa, 40-50 persen untuk menyiapkan perumahan bagi para buruh. Berapa banyak itu rumah yang bisa dibangun? Coba hitung kalau bisa," tutur Jokowi.

Dia menuturkan, saat ini dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan lebih banyak tersimpan karena belum adanya peraturan. Maka dari itu, Jokowi mengaku akan membicarakan hal ini terlebih dulu dengan para pimpinan buruh untuk menentukan skema terbaik dalam memanfaatkan dana bagi buruh.

"Dengan demikian, uang-uang itu jadi dana produktif, bukan disimpan. Butuh terobosan seperti itu kalau ingin bahwa manfaat dana itu harus ada," ucap dia.

Selain fasilitas perumahan, Jokowi juga menyoroti masalah pembangunan fasilitas transportasi dan kesehatan di kawasan industri. Para buruh, sebut Jokowi, masih dibebankan biaya transportasi yang dalam sebutannya sebesar Rp 400.000-Rp 600.000.

"Beban-beban itu akan mengurangi upah yang diberikan perusahaan. Ini tugas pemerintah, tetapi butuh proses, butuh waktu. Beri kesempatan saya bekerja ke arah yang tadi saya sampaikan," ucap Jokowi, disambut sorak-sorai ratusan buruh yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com