Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diminta Manfaatkan KAA untuk Serukan Gencatan Senjata di Yaman

Kompas.com - 21/04/2015, 09:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menyesalkan kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yaman ikut terkena serangan bom. Menurut dia, perang yang terjadi di Yaman sudah seharusnya segera dihentikan. Perang hanya akan terus menimbulkan korban warga sipil, baik warga negara Indonesia atau pun warga negara lainnya yang berada di sana.

"Sebaiknya dalam moment penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika, Indonesia sebagai tuan rumah sangat layak menyerukan gencatan senjata. Apapun alasannya, perang itu harus  dihentikan dan mulai mengedepankan upaya diplomasi dan negosiasi dibandingkan perang," kata Hanafi saat dihubungi, Selasa (21/4/2015).

Hanafi mendukung sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengutuk keras tindakan Arab Saudi dan koalisinya yang melancarkan serangan dan menghancurkan KBRI di Yaman. Namun, tindakan diplomasi juga harus dilakukan oleh pemerintah. (baca: Jokowi Prihatin KBRI Jadi Sasaran Serangan di Yaman)

"Mumpung ada KAA ini dapat dijadikan momentum tepat untuk Indonesia mengajak seluruh negara yang hadir dalam KAA, agar mengajak arab saudi dan koalisinya menghentikan (serangan) supaya tidak terjadi jatuhnya korban sipil," ucapnya.

Pemerintah RI mengecam keras serangan udara yang terjadi di Sana'a, Yaman, Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat. Serangan itu menyebabkan gedung dan kendaraan milik Kedutaan Besar RI rusak serta melukai dua warga negara Indonesia. (baca: Foto-foto Kerusakan di KBRI Yaman Setelah Dibom)

Saat kejadian, 17 WNI berada di gedung KBRI Sana'a. Mereka terdiri dari 4 anggota tim evakuasi asal Jakarta, 6 orang staf KBRI, 5 buruh migran Indonesia yang menunggu evakuasi ke Tanah Air, dan 2 mahasiswa. Pemerintah sudah memerintahkan ke-17 WNI itu segera meninggalkan Sana'a menuju Al Hudaydah.

Pemerintah hingga saat ini telah memulangkan 1.973 WNI di Yaman ke Tanah Air. Sebagian besar dari mereka mahasiswa. (baca: Kemenlu: Bom KBRI Sana'a Awalnya Ditujukan untuk Depo Amunisi Yaman)

Wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir, melaporkan, sejumlah kantor kedutaan asing dekat KBRI juga rusak berat akibat imbas serangan udara yang dilancarkan pesawat tempur koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com