Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Presiden Sengaja Memilih Diam soal Kasus Paniai

Kompas.com - 26/12/2014, 22:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan penentang kedatangan Presiden ke Papua. Menurut rencana, Presiden Jokowi akan menghadiri perayaan Natal di Papua pada 27-28 Desember 2014. Akan tetapi, protes dilayangkan sejumlah aktivis atas rencana Jokowi berkunjung ke Papua karena sikap diam pemerintah atas penembakan empat warga sipil di Paniai, Papua pada awal Desember lalu.

Menanggapi kritik dan protes itu, Andi mengatakan, Presiden sudah bertemu dengan Ketua Sinode Kemah Injil Papua Benny Giay di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/12/2014). Kelompok ini salah satu yang menentang dan mengkritik rencana kunjungan Jokowi ke Papua.

"Sudah berbicara langsung dengan Presiden menjelaskan alasan penolakannya di antaranya bahwa presiden tidak mengeluarkan pernyataan apa-apa tentang kekerasan di Paniai. Sudah dijelaskan presiden," kata Andi, seusai pertemuan Presiden dengan KWI, PGI, dan Benny Giay, malam ini.

Andi mengungkapkan, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah saat ini masih menunggu investigasi lengkap dari TNI, Polri, dan tim independen.

"Presiden menyatakan bahwa memang Presiden memilih secara sadar untuk tidak mengeluarkan pernyataan tentang kekerasan tersebut, karena Presiden ingin betul-betul mencari satu solusi permanen untuk tanah Papua yang damai. Presiden tak ingin hanya melakukan pernyataan saja," kata Andi.

Terima tiga laporan

Menurut Andi, pemerintah sudah menerima tiga laporan kasus Paniai dari pihak independen yakni Sinode Kemah Injil Papua, Komisi Nasional Perempuan, dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Dari laporan-laporan itu, kata Andi, ada indikasi aparat melakukan tindakan di luar komando.

"Laporan awalnya mengindikasikan ada tindakan di luar komando yg dilakukan oleh aparat TNI/Polri. ada aemungkinan bahwa senjata dan amunisi yan menewaskan warga juga berasal dari milik TNI/Polri," kata dia.

Namun, pemerintah belum bisa mengambil sikap karena temuan itu harus  diuji ke tahap analisis forensik yang masih berlangsung.

Andi juga menjelaskan bahwa muncul keinginan kelompok independen agar pemerintah membentuk tim pencari fakta seperti Komite Penyelidik Pelanggaran HAM (KPP HAM). Namun, Jokowi belum memberikan jawaban atas permintaan itu.

"Presiden menunggu dan ingin mendengar sendiri dari warga Papua. Sehingga saya sendiri tidak tahu apa yang ada di isi kepala Beliau. Kita tunggu saja tiga hari ke depan selesai kunjungan ke Papua," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com