Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Kabinet Tak Diisi Orang Terbaik, Jokowi Harus Evaluasi Setelah 3 Bulan

Kompas.com - 29/11/2014, 11:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon menilai, menteri-menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja tidak memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Fadli menyebutkan, Kabinet Kerja yang dibentuk Presiden Joko Widodo jangan sampai dicap sebagai kabinet medioker sehingga perlu ada pergantian posisi menteri.

"Orang-orang di kementerian saat ini bukan creme de la creme, bukan orang-orang terbaik. Ini bukan kabinet zaken, tapi jangan sampai juga dibilang kabinet medioker. Maka, harus ada pergantian," kata Fadli dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (29/11/2014).

Politisi Partai Gerindra itu menyarankan Presiden mengevaluasi para menteri dalam waktu 3-6 bulan ini. Apabila tidak bagus, Presiden dituntut berani untuk mengganti menteri tersebut.

Menteri-menteri yang dikritik Fadli ialah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang menerbitkan surat pengesahan kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan M Romahurmuzy dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno yang melarang pelaksanaan Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali.

"Sekarang ini orang-orangnya lemah sekali. Tidak ada yang mengerti hukum, semua aturan ditabrak. Beda cerita kalau ada orang-orang seperti Saldi Isra, Irman Putra Sidin, atau Yusril, tak ada yang mengingatkan," ucapnya.

Ke depan, Fadli juga meminta para menteri bisa fokus kepada masalah substansial yang dihadapi kementeriannya dan menanggalkan segala bentuk pencitraan. Misalnya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri memiliki pekerjaan rumah untuk menekan angka pengangguran dan Tedjo memiliki pekerjaan besar untuk mengatasi konflik TNI dan Polri.

"Kalau Menaker awalnya naik pagar, ya nggak apa-apa. Tapi, banyak persoalan substansi, mapping masalah. Kalau prioritas tidak tahu, apa yang diselesaikan, nantinya cuma hanya pencitraan," kata politisi Partai Gerindra itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran, Kekuatan Parlemen Berpotensi 71,89 Persen

Nasional
Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Jaksa KPK Bakal Panggil Istri dan Anak SYL ke Persidangan

Nasional
BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com