Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani Angkat Suara soal Tudingan Jokowi "Boneka" Megawati

Kompas.com - 03/11/2014, 13:48 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, menepis tudingan bahwa Presiden Joko Widodo "dalam kendali" Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, laiknya boneka.

"Sudahlah, lihat dulu Kabinet Kerja, bagaimana Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama-sama bekerja buat bangsa ini. Orang memang lebih mudah komentar daripada bekerja," tepis Puan dalam wawancara khusus KompasTV bersama Kompas.com dan Tribunnews, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/10/2014).

Setelah 10 tahun PDI-P berada di luar kekuasaan, kata Puan, Megawati sebenarnya masih punya peluang besar untuk kembali mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu Presiden 2014. Namun, dia mengatakan, yang terjadi adalah Megawati memberikan kesempatan itu kepada Jokowi, sesuai aspirasi masyarakat sekaligus untuk regenerasi kepemimpinan.

"Ibu Mega yang bisa jadi capres memberikan posisinya secara ikhlas dan legawa kepada Pak Jokowi sebagai capres dan Pak JK sebagai (calon) wapres," kata Puan. "Megawati tidak rela? Itu luar biasa yang dilakukan Ibu Mega. Untuk regenerasi bangsa ini, beliau menunjukkan bahwa tak harus ketua umum (partai) jadi presiden atau wakil presiden, dan itu Ibu lakukan."

Tak intervensi

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dalam sesi wawancara di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Oleh karenanya, Puan pun berkeyakinan bahwa Megawati tak akan pernah menjadikan Jokowi sebagai "boneka"-nya. "Saya rasa Ibu Mega paham sekali, dan tak akan intervensi."

Menurut Puan, kalaupun ada yang disampaikan Megawati kepada Jokowi, itu sebatas masukan. Megawati, kata dia, berpesan agar pemerintahan dijalankan dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta merujuk pada aturan dan mekanisme yang ada.

"(Sekarang yang penting) kerja, kerja, kerja. Gerak, gerak, gerak. Meski hasilnya tak akan bisa dirasakan secara instan," tekan Puan. Merujuk pesan Megawati untuk dirinya, Puan menambahkan bahwa yang harus dilakukan saat ini adalah bekerja dengan benar dan diiringi doa. "Makin banyak tantangan, (artinya) sedang dicoba untuk menjadi lebih baik. Semangat, pasti bisa!"

Terkait masukan yang diberikan oleh Megawati kepada Jokowi, hal itu menurut Puan sangat wajar. Hal itu mengingat, Megawati merupakan senior di partai yang membesarkan Jokowi dan punya pengalaman memimpin pemerintahan.

"Tentu saja beliau (Megawati) ingin pemerintahan Jokowi bisa berhasil dan lebih baik daripada (pemerintahan) sebelumnya. Saya rasa beliau memahami. Jokowi punya kemampuan, apalagi Pak JK sudah berpengalaman. Jadi, kalau soal presiden boneka, saya rasa tidak," tekan Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com