Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Penembakan di Batam Tak Dibesar-besarkan

Kompas.com - 14/10/2014, 20:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kapolri Jenderal Sutarman meminta agar peristiwa penembakan anggota Brimob terhadap oknum TNI di Batam untuk tidak dibesar-besarkan. Menurut dia, yang terpenting adalah kepolisian melakukan tindakan yang benar yakni dengan menggerebek tempat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) yang melibatkan anggota TNI.

“Apa yang kami lakukan itu sudah benar. Tapi kalau ada ekses (penembakan), jangan eksesnya di besar-besarkan,” kata Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Sutarman mengungkapkan, Polri sudah mengetahui sejak lama adanya penimbunan BBM dan keterlibatan TNI di sana. Akhirnya, kepolisian pun melakukan penggerebekan dari hasil penelusuran yang dilakukan selama ini.

“Kemudian waktu penggerebekan itu terjadi insiden. Jadi masalahnya, jangan dilihat insidennya, tapi kita mengamankan bahan bakar itu,” ujarnya.

Sutarman menampik adanya persaingan antara TNI dan Polri. Menurut dia, dua institusi penegak hukum harus saling bekerja sama. Apalagi, sebut Sutarman, polisi membutuhkan bantuan TNI mana kala ada keterlibatan kesatuan lain dalam suatu tindak pidana.

“Kami juga enggak mampu menegakkan hukum sendiri. Harus bekerja sama. Apalagi kalau sudah tahu ada oknum dari kesatuan lain, tentu harus kerja sama,” kata Sutarman.

Hasil penyelidikan tim investigasi gabungan yang dilakukan menyusul terjadinya bentrokan antara anggota Brimob Polda Riau, dan anggota TNI Batalyon 134, di Batam, Kepulauan Riau, menemukan adanya keterlibatan anggota TNI dalam jasa pengamanan gudang BBM bersubsidi ilegal.

Menurut Kepolisian, tiga anggota TNI terlibat dalam kasus penimbunan BBM ilegal. Masing-masing berperan sebagai penjaga gudang, koordinator, dan broker bahan bakar minyak. Namun, saat penggerebekan terjadi insiden penembakan tersebut. Ketika itu, dua anggota TNI yang sedang melintas melihat adanya keramaian. Kedua anggota TNI tersebut kemudian mendatangi tempat penggerebekan lalu menghalangi anggota Brimob saat hendak meninggalkan gudang penyimpanan BBM ilegal.

Merasa dihalangi, seorang anggota Brimob Polda Riau AKP OYP kemudian melepaskan tembakan peringatan ke arah tanah. Namun, pantulan peluru yang ditembakkan tersebut ternyata mengenai bagian kaki dua orang prajurit TNI.

Tak lama setelah kejadian tersebut, dua anggota TNI lainnya kemudian mendatangi Markas Brimob Polda Riau untuk meminta klarifikasi. Namun, seorang anggota Brimob yang sedang berjaga di dalam markas menduga bahwa saat itu telah terjadi penyerangan oleh anggota TNI. Ia pun membunyikan lonceng yang berarti tanda siaga bagi seluruh anggota Brimob yang berada di dalam markas.

Saat itu, terjadi tembakan ke arah atas oleh anggota Brimob yang akhirnya mengenai kedua anggota TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com