Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Indonesia Sudah Menjadi Negara Produsen Narkotika

Kompas.com - 10/10/2014, 15:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, Indonesia merupakan negara yang penduduknya aktif sebagai pengguna dan produsen narkotika. Ia mengatakan, banyaknya jumlah penduduk membuat masyarakat rentan bersentuhan dengan zat adiktif tersebut.

"Indonesia negara pengguna dan memproduksi (narkotika). Sepanjang masih ada pengguna, pengedar, dan pasar, 'barang' akan berusaha masuk ke Indonesia," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Sutarman mengatakan, polisi pernah menemukan adanya laboratorium tempat memproduksi narkotika di Batam dan Tangerang. Menurut Sutarman, hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia ternyata juga mampu memproduksi narkotika.

"Harus dipikirkan bagaimana memangkas dan memotong agar tidak menjadi pasar, untuk tidak mengonsumsi agar barang tidak masuk," kata Sutarman.

Bahkan, kata Sutarman, para tahanan di lembaga pemasyarakatan pun masih bisa mengendalikan jaringan tersebut dari balik jeruji besi. Oleh karena itu, kata Sutarman, polisi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mengawasi gerakan sindikat tersebut agar tahanan tak lagi dapat mengendalikan dan menikmati hasil peredaran narkotika.

Menurut Sutarman, hukuman bagi para tahanan kasus narkotika kurang menimbulkan efek jera. Padahal, kata Sutarman, banyak tahanan yang dihukum mati terkait kasus tersebut. Oleh karena itu, Sutarman menilai perlu adanya kesadaran dalam diri masyarakat untuk menjauhi zat adiktif itu untuk menekan jumlah konsumen maupun produsen narkotika di Indonesia.

"Kalau tidak ada yang mengonsumsi, itu tidak akan laku. Ini menjadi tugas kita bersama. Itu paling efektif untuk mencegah," ujar Sutarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com