Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2014, 03:41 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan upayanya mengajukan sengketa hasil Pemilu Presiden bukan berarti dia tak bisa bersikap legawa. Meski demikian dia tak berencana mempersoalkan orang-orang yang menyebutnya tak legawa. Ini penjelasannya.

"Ada yang mengatakan bahwa Prabowo itu tidak legawa, katanya Prabowo tidak mau terima dengan keputusan KPU (Komisi Pemilihan Umum, red)," kata Prabowo saat berpidato di hadapan ribuan warga Jawa Barat di Gedung Sabuga, Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/8/2014) malam.

"Saya tidak mempermasalahkan soal (tudingan bahwa dia tak legawa) itu," lanjut Prabowo. Namun, ujar dia, upayanya mengajukan sengketa atas hasil pemilu presiden merupakan tanggung jawabnya terhadap rakyat yang sudah memilih dia dan Hatta Rajasa.

"(Upaya sengketa) ini merupakan tanggung jawab saya terhadap saudara-saudara sekalian, terhadap puluhan juta orang yang telah memilih saya. Bagaimana jadinya kalau saya begitu saja menerima keputusan ini?" papar Prabowo.

Apapun keputusan KPU, kata Prabowo, akan dia terima ketika proses pemilu memang dijalankan dengan jujur, baik, dan sebenar-benarnya. "Kalau pemilu ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, ya, jelas, saya juga akan menerima dengan legawa. Tapi, ini kan dalam pilpres kemarin masih banyak kecurangan," ujar dia.

"Yang sungguh menyakitkan hati dan membuat saya tidak menerima, manakala proses pemilihan umum dirusak, manakala penyelenggara pemilu ikut melindungi, ikut memungkinkan kecurangan yang begitu besar dan terang-terangan di hadapan rakyat Indonesia," tegas Prabowo.

Menurut Prabowo, kecurangan terjadi di berbagai provinsi. Bahkan, kata dia, di beberapa daerah ada yang sama sekali tak menggelar pemungutan suara tetapi semua surat suara sudah dicoblos. Kecurangan itu, imbuh dia, seolah menganggap rakyat Indonesia adalah bodok dan sudah diarahkan siapa pemimpin yang harus dipilihnya.

"Ibarat, mereka mengatakan, 'Hai rakyat Indonesia, kamu bodoh, kamu mending diem aja, saya yang menentukan kamu (rakyat) boleh dipimpin sama siapa'. Ini artinya kecurangan pemilu. Bahkan dengan tenang KPU itu membuka kotak suara setelah pemilu dinyatakan selesai," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com