Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Bareskrim Polri, Tim Prabowo-Hatta Bawa Bukti Foto Allan Nairn Masih di Indonesia

Kompas.com - 21/07/2014, 18:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara tim kampanye nasional pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Andre Rosiade, mengklaim bahwa Allan Nairn masih berada di Indonesia. Ia menunjukkan sebuah foto kepada Badan Reserse Kriminal Polri tentang keberadaan jurnalis asal Amerika Serikat tersebut di Indonesia.

"Kami sebagai pelapor memberikan masukan ke Polri, tidak sulit cari Allan Nairn. Untuk itu, kita berikan bukti tambahan pada Polri bahwa Allan ada di Indonesia," ujar Andre di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (21/7/2014).

Andre mengatakan, foto tersebut diambil pada 15 Juli 2014 di Pacific Place, Jakarta. Saat itu, tim Prabowo-Hatta memergoki dan mendokumentasikan Nairn sedang mengobrol bersama pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens.

"Kami dapatkan bukti beliau (Nairn) bertemu dengan saudara Boni Hargens di salah satu restoran di Jakarta Selatan sehingga kita mendesak kepada Bareskrim agar memanggil Allan Nairn," ujarnya.

Andre mempertanyakan alasan Nairn datang ke Indonesia. Ia menengarai ada pihak yang mengakomodasi wartawan investigasi tersebut selama di Indonesia dengan tujuan tertentu. "Siapa tahu ada yang mensponsori dia di Indonesia. Tiba-tiba dia datang, diwawancara berbagai media, siapa tahu ada yang mengajak ikut bersama untuk mengatur beritanya," kata Andre.

Andre berharap informasi tersebut dapat mendorong polisi untuk menemukan Nairn di Indonesia. "Kalau mau, bisa tanya Boni Hargens, kawannya," katanya.

Pada 8 Juli 2014, Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta Fadli Zon melaporkan Allan Nairn ke Bareskrim Polri (baca: Dianggap Mengganggu, Allan Nairn Dilaporkan ke Polisi oleh Tim Prabowo). Nairn dianggap melakukan kampanye hitam karena menulis dalam laman situs pribadinya berjudul "Do I Have the Guts, Prabowo asked, Am I Ready to be Called a Fascist Dictator". Ia menyebut tulisan itu merupakan hasil wawancara off the record dengan Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com