Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Mengganggu, Allan Nairn Dilaporkan ke Polisi oleh Tim Prabowo

Kompas.com - 08/07/2014, 16:12 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tim Advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melaporkan jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn, ke pihak kepolisian. Allan dianggap mengganggu stabilitas politik Indonesia menjelang Pemilu Presiden 2014.

"Kok dia (Allan) tiba-tiba datang, ikut campur ke dalam politik dalam negeri seseorang. Bagaimana rasanya kalau kita tiba-tiba teriak-teriak di pemilihan presiden atau perdana menteri di Singapura, misalnya," ujar anggota Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Mahendradatta, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2014).

Selain dianggap mengganggu, menurut Mahendradatta, apa yang dikatakan Allan dalam berbagai kesempatan wawancara dengan media merupakan hal yang tidak perlu didengarkan. Dia menyayangkan mengapa harus ada orang asing yang ikut campur di dalam kompetisi pilpres kali ini.

"Yang diomongin (Allan Nairn) itu rubbish, sampah. Ngapain kita harus urusin orang itu, kalau orang itu sendiri tidak pada posisi yang benar untuk ke sini. Nanti akan datang lagi. Saya agak menyayangkan kok sampai meminta bantuan orang-orang asing ini," ujar Mahendradatta.

Mahendradatta akan melaporkan Allan Nairn dengan dugaan pencemaran nama baik serta Undang-Undang ITE. Undang-Undang ITE dimasukkan dengan alasan adanya unsur penyebaran kebencian dalam isi blog Allan Nairn, terutama terhadap Tentara Nasional Indonesia.

"Kalau kamu pelajari di blognya itu, ada penyebaran kebencian. Dia tunjukkan kebenciannya terhadap Tentara Nasional Indonesia atau militer," ujar Mahendradatta.  

Sebelumnya, Allan mengungkapkan berbagai hal yang disebutnya percakapan off the record dengan Prabowo dalam situs pribadinya, www.allannairn.org. (baca: Ini Alasan Jurnalis AS Allan Nairn Ungkap Wawancara "Off The Record" dengan Prabowo)

Merasa benar, Allan sempat menantang Prabowo untuk mengadukannya ke penegak hukum. Ia mengaku siap menghadapi proses hukum di Indonesia. (baca: Yakin Benar, Allan Nairn Tantang Prabowo Adukannya ke Penegak Hukum)

Baca juga:

Ditantang Allan Nairn, Ini Tanggapan Prabowo

Keluarga Gus Dur Minta Prabowo Klarifikasi Wawancaranya dengan Allan Nairn

Allan Nairn: AS Campakkan Prabowo, tetapi Bisa Akrab Kembali

Ini Tanggapan TNI soal Tulisan Allan Nairn

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com