“Masih banyak elite berwatak orde baru. Tipikal watak tersebut bisa dilihat dari siap atau tidaknya mereka menerima kebebasan sebagai prasyarat dari demokrasi,” kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/7/2014).
Ray menanggapi kabar bahwa situs kawalpemilu.org sempat diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Ray menambahkan, keberadaan situs tersebut bagi sejumlah kalangan dianggap sebagai sebuah ancaman. Mereka lupa bahwa semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
“Jadi ada yang enggak siap dalam arti menerima kekalahan. Di tradisi kita kan masih lisan, ada yang bilang siap kalah dan lain-lain, tapi praktiknya jauh dari itu,” ujarnya.
Sebelumnya, saat dihubungi Kompas.com, penggagas situs kawalpemilu.org, Ainun Nadjib, mengatakan, situsnya sempat dihinggapi oleh peretas yang mencoba mengganggu sistem kerja situs tersebut pada Rabu (16/7/2014) siang. Namun, imbuh Ainun, timnya segera memasang pengamanan dan masih memantau pergerakan peretas hingga kini.
"Biasa, mencoba lakukan serangan. Kita juga sudah melakukan pengamanan standar. Tinggal dimonitor saja," ujar Ainun.
Ainun mengatakan, mayoritas peretas yang jumlahnya mencapai ratusan itu berasal dari Indonesia. Ia menambahkan, para peretas mencoba mengakses situs tersebut dengan memasukkan perintah atau query yang tidak umum, yang berpotensi membuat sistem database mereka kacau.
"Query kan ada formatnya, mereka sudah temukan formatnya dan mereka coba utak-atik, dengan harapan kalau formatnya aneh, nanti situsnya jebol," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.