Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Lebih Banyak Diserang Kampanye Hitam di Media Sosial

Kompas.com - 07/07/2014, 13:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga survei PoliticaWave menganalisis percakapan politik di media sosial mengenai kampanye hitam yang dialamatkan ke kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Dalam hasil pantauannya, PoliticaView menganggap pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla paling banyak diterpa kampanye hitam di media sosial.

"Jokowi-JK merupakan pasangan yang paling banyak diserang oleh kampanye hitam, dengan persentase 74,5 persen serangan kampanye hitam dan 25,5 persen kampanye negatif," tutur pendiri PoliticaWave, Yose Rizal, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (7/7/2014).

Yose mengatakan, kampanye hitam yang menyerang pasangan Jokowi-JK antara lain tuduhan membuat surat penangguhan ke kejaksaan, capres boneka, serta akan menghapus sertifikasi guru dan akan menghapus raskin. Ada pula tudingan yang berbau SARA, seperti tuduhan beragama Kristen dan keturunan Tionghoa, tuduhan komunis, tidak bisa shalat, wudu, dan mengaji, serta didukung Yahudi atau Zionis.

Sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dianggap lebih banyak mendapat kampanye negatif dengan persentase sebesar 83,5 persen. Adapun kampanye hitam yang dialamatkan kepada mereka hanya sebesar 16,5 persen.

Berdasarkan pantauan PoliticaView, bentuk kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta seluruhnya dialamatkan kepada Prabowo. Tudingan tersebut antara lain memiliki dua kewarganegaraan, tuduhan psikopat, video pemukulan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan transaksi saham palsu.

Dalam siaran persnya, Yose mengaku prihatin atas pelaksanaan pemilu yang diwarnai kampanye hitam dan kampanye negatif. Menurut Yose, pemilu telah dinodai oleh pihak yang menempatkan kepentingannya di atas kerukunan dan stabilitas bangsa. "Ini adalah fakta yang sangat menyedihkan dalam pesta demokrasi di Indonesia. Para pembuat dan penyebar kampanye hitam harus dihukum secara tegas," ujarnya.

Pantauan PoliticaView mengenai kampanye hitam dilakukan selama periode Mei-Juni 2014 dengan hasil sebanyak 458.678 percakapan. Pemantauan dilakukan di enam media sosial, yaitu Twitter, Facebook, Blog, Forum, Online News, dan Youtube. Setiap percakapan terkait pasangan capres dan cawapres di media-media tersebut di-capture, dikelompokkan, dan dianalisis oleh platform PoliticaWave.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com