Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Jokowi-JK: Kubu Prabowo Terapkan Strategi Perang

Kompas.com - 04/07/2014, 12:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Juru Bicara Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto merasakan, serangan-serangan politik terhadap pihaknya semakin terasa menjelang Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Meski saat ini sudah memasuki bulan Ramadhan yang suci, tetapi Hasto menilai, serangan dari kubu lawan tak juga berkurang.

"Dalam strategi perang yang begitu dipahami oleh sosok seperti Prabowo, maka cara paling efektif menurunkan elektabilitas adalah dengan menyerang lawan. Tidak tanggung-tanggung, dalam situasi puasa yang seharusnya dihormati, ada 25 isu serangan negatif yang ditujukan ke Jokowi," kata Hasto melalui siaran pers, Jumat (4/7/2014).

Di sisi lain, kata dia, Jokowi yang berkepribadian santun, praktis tidak pernah melakukan serangan secara langsung ke lawan politiknya. Sementara, total serangan yang diluncurkan timnya kepada Prabowo-Hatta hanya berjumlah 5 Isu.

"Itu pun termasuk dugaan ketidakberesan membayar tunggakan gaji Kiani Kertas, yang justru kontras dengan janji Prabowo untuk sejahterakan buruh," ujarnya.

Hasto juga mengklaim pihaknya menganalisis serangan yang dilancarkan melalui media sosial. Selama satu minggu puasa ini, jelas dia, Jokowi mendapat serangan 42.729 kali, sementara Prabowo hanya 1.020 kali.

"Lagi-lagi terbukti, bahwa di bulan puasa sekalipun, serangan ke Jokowi makin menjadi. Ini betul-betul gambaran kekuasaan sebagai tujuan," ujarnya.

Gambaran ini, lanjut Hasto, sejalan dengan analisis psikologi yang dilakukan Laboratorium Psikologi Universitas Indonesia, bahwa orientasi kekuasaan Prabowo jauh lebih dominan dan terkesan otoriter.

Namun, Hasto menilai, serangan-serangan itu justru akan semakin membuat masyarakat mendukung Jokowi-JK. (baca: Survei Psikolog: Prabowo Lebih Emosional Dibanding Jokowi)

"Rakyat akan semakin paham bahwa sosok Jokowi yang terus menerus dipojokkan kini menuai dukungan," pungkas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com