Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pilpres Berintegritas, Formappi Serahkan Amplop kepada KPK

Kompas.com - 26/05/2014, 13:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menyerahkan "Amplop Akuntabilitas Politik" kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (26/5/2014). Penyerahan amplop ini merupakan bentuk aksi yang dilakukan Formappi dalam rangka mendorong pemilihan presiden yang berintegritas, bermartabat, dan bebas dari politik uang.

"Amplop sering disimbolkan praktik suap menyuap atau money politics. Jadi kalau orang memberi amplop identik memberi sesuatu, memberi uang, menyuap pihak lain. Oleh karena itu kami lakukan sebaliknya, kami berikan amplop sebagai kontra dari kampanye suap, sebagai amplop akuntabilitas, amplop ini diberikan secara simbolis kepada KPK," kata Ketua Formappi Sebastian Salang di Gedung KPK, Kuningan.

Sebastian menyerahkan amplop cokelat bertuliskan "Amplop Akuntabilitas Politik" kepada salah satu staf humas KPK di hadapan media. Amplop tersebut berisi selembar kertas pernyataan Formappi dan selebaran yang mendorong agar penyelenggaraan pilpres dilakukan secara bermartabat.

Sebastian mengatakan, pihaknya menyerahkan amplop ini kepada KPK karena lembaga antikorupsi itu merupakan lembaga yang integritasnya diakui masyarakat sehingga KPK dianggap tepat untuk mendorong kampanye piplres yang bermartabat.

Menurutnya, Formappi tidak ingin penyenggaraan pilpres berjalan seperti penyelenggaraan pemilihan umum legislatif bulan lalu. Sebastian menyebut pileg yang diselenggarakan bulan lalu sebagai pemilu yang brutal.

"Karena ternyata pemilu ini masih diwarnai praktek kecuangan, praktek transaksi, money politics luar biasa, dan dari hasil itu maka kami dapatkan 560 anggota DPR yang sekarang ini sudah diumumkan KPU," ucapnya.

Formappi, lanjutnya, juga ingin mendorong agar penyelenggara pilpres nanti bisa bertindak profesional, akuntabel, dan transparan. Para penyelenggara pemilu tidak boleh terlibat transaksi jual beli suara. "Tidak boleh terima suap dari pasangan capres-cawapres mana pun. Apabila ada pasangan atau tim suksesnya melakukan upaya menyuap, maka penyelenggara pemilu harus melapor," kata Sebastian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com