Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Prabowo Tak Pernah Berniat Nasionalisasi Perusahaan Asing

Kompas.com - 10/05/2014, 21:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, partainya sama sekali tidak memiliki niatan untuk melakukan nasionalisasi perusahaan asing.

Dia menilai, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Youtube yang menyatakan ada capres berbahaya karena berencana melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan asing, bukan ditujukan ke Gerindra.

"Prabowo tidak pernah niat nasionalisasi perusahaan asing. Indonesia sebagai bagian dari perdagangan dunia tentunya tidak mungkin berdiri sendiri,” kata Hashim melalui pernyataan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/5/2014) siang.

Jika Prabowo terpilih nanti, dia berjanji perusahaan asing justru akan dijadikan mitra bisnis yang sejajar. Nantinya, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan-perusahaan asing itu, begitu juga sebaliknya.

"Kita harus menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara lain termasuk dalam bidang ekonomi," ujarnya.

Dia mengatakan, nantinya perusahaan asing harus memberikan tempat yang sama bagi pekerja Indonesia. Perusahaan asing tidak boleh memprioritaskan karyawan yang hanya berasal dari negaranya saja.

"Jadi perusahaan asing juga dapat menyerap tenaga kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Indonesia," tutur Hashim.

Hashim menambahkan, perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia wajib untuk memperhatikan masalah lingkungan. Dia menilai, saat ini masih banyak perusahaan asing yang tidak menaruh perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya.

“Banyak kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah pabrik yang termasuk di dalamnya adalah pabrik milik perusahaan asing. Jangan sampai keberadaan perusahaan asing justru merugikan bagi lingkungan di wilayah kita," jelasnya.  

Seperti diberitakan, dalam wawancara yang diunggah di Youtube, Rabu (7/5/2014), SBY menyatakan akan mendukung calon presiden yang bisa memberikan perubahan dan janji-janji yang tidak muluk.

Dia melihat, saat ini janji-janji calon presiden ada yang sangat berbahaya. Misalnya, kata SBY, ada capres yang berniat melakukan nasionalisasi terhadap seluruh aset asing. SBY menuturkan, janji yang dilontarkan itu bisa jadi terdengar sebagai pemimpin yang berani, tegas, dan memiliki rasa nasionalisme tinggi. Namun, apabila capres itu benar-benar terpilih sebagai presiden dan menindaklanjuti janjinya itu dengan menasionalisasi semua perusahaan asing, maka SBY mengingatkan, perekonomian Indonesia bisa hancur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com