Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Jokowi soal Pernyataan SBY mengenai "Janji Capres yang Berbahaya"

Kompas.com - 07/05/2014, 20:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Joko Widodo merespons pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan melalui Youtube, Rabu (7/5/2014). Dalam pernyataannya, SBY mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing. (Baca: SBY Sebut Ada Janji Capres yang Berbahaya)

"Saya kira negara kita ini terbuka terhadap investasi," ujar Jokowi, di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu sore.

Menurut dia, yang terpenting apakah investasi asing tersebut memberikan keuntungan kepada rakyat atau tidak. Jokowi mengatakan, investasi yang menguntungkan rakyat Indonesia seharusnya tak menjadi persoalan. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan semua aspek, baik sumber daya manusia maupun regulasi untuk menghadapi investasi asing yang mengancam rakyat Indonesia.

"Memang harus siap dari semua sisi, kita harus menyiapkan diri," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing.

Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, kampanye semacam itu memang mencitrakan sang capres sebagai pemimpin berani dan tegas. Namun, jika dilaksanakan, maka Indonesia akan dituntut pengadilan internasional dan akhirnya berdampak besar bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Saya tidak akan mendukung capres yang janji kampanyenya membahayakan negara," ujar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com