Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Gusman: Konvensi Demokrat Jangan Sampai Sia-sia

Kompas.com - 15/04/2014, 23:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –- Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Irman Gusman mendorong agar pelaksanaan konvensi tetap dilanjutkan hingga selesai. Dia berharap agar konvensi yang dinilainya menjadi terobosan dalam rekrutmen pemimpin negeri tidak sia-sia.

“Ini sudah hampir selesai tahapannya. Menurut saya, alangkah baiknya agar tugas ini diselesaikan secara tuntas. Kalau maslah perolehan suara itu hal lain,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah ini, saat dihubungi, Selasa (15/4/2014).

Irman mengatakan, Komite Konvensi harus tetap bekerja dan menyelesaikan proses konvensi hingga diketahui siapa yang menjadi pemenang. Persoalan apakah hasil itu akan digunakan oleh Partai Demokrat atau tidak, Irman menilai, hal itu menjadi kewenangan Demokrat.

“Yang penting ada hasilnya dulu. Apakah hasilnya digunakan atau tidak, itu terserah Demokrat. Jangan sampai konvensi sia-sia dan berhenti di tengah jalan,” katanya.

Menurutnya, mekanisme konvensi Demokrat sudah baik dalam menentukan calon presiden secara independen, saat partai-partai lain belum membuka diri. Oleh karena itu, Irman berharap agar kepercayaan masyarakat terhadap model konvensi ini tetap dijaga dengan tetap melanjutkan prosesnya.

Terkait kemungkinan Partai Demokrat hanya akan mengajukan calon wakil presiden, menurut Irman, bisa saja terjadi mengingat perolehan suara yang tidak mencukupi untuk mengajukan calon presiden sendiri. Akan tetapi, Irman menyarankan agar dalam mengajukan cawapres, Partai Demokrat tetap mengutamakan 11 peserta yang telah berbulan-bulan menjalani proses konvensi.

Vakum

Sebelumnya, Ketua Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Maftuh Basyuni mengatakan, konvensi dihentikan sementara waktu. Komite, kata Maftuh, masih menunggu arahan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hal ini terkait perolehan suara Demokrat dalam pemilu legislatif dalam hitung cepat sejumlah lembaga yang diperkirakan hanya di kisaran 9 persen. Angka ini meleset jauh dari target 15 persen.

Maftuh mengungkapkan, sebenarnya ada dua agenda konvensi yang seharusnya dijalankan, yakni lanjutan debat peserta konvensi dan survei kedua, yang merupakan survei terakhir untuk mengetahui elektabilitas 11 peserta konvensi. Survei ini pula yang akan menjadi penentu pemenang konvensi.

"Survei sebenarnya dilakukan pada tanggal 10 April, tapi sekarang ini istirahat dulu," ujar Maftuh.

Menurut Maftuh, komite hanya bertugas mempersiapkan calon presiden bagi Partai Demokrat. Akan tetapi, dengan perolehan suara Demokrat saat ini, kata dia, keinginan mengajukan calon presiden menjadi semakin kecil peluangnya. 

"Jadi, kami menunggu keputusan Majelis Tinggi. Insya Allah akan ada keputusannya dalam waktu dekat," kata mantan Menteri Agama itu. 

Malam ini, Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Komite Konvensi mengadakan pertemuan di kediaman SBY, di Cikeas, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com