Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Klaim Sudah Gratiskan Sejumlah Komponen Biaya Haji

Kompas.com - 20/02/2014, 17:18 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali mengklaim pihaknya telah menggratiskan sejumlah komponen biaya haji yang biasanya dibayarkan calon jemaah haji. Sejumlah komponen yang digratiskan tersebut adalah biaya asuransi, biaya pembuatan paspor, biaya makan di asrama haji, serta transportasi lokal dan layanan umum di Arab Saudi.

“Sekarang dari subsidi pengelolaan keuangan, sejumlah komponen biaya haji yang biasa dibayar oleh jemaah haji, sekarang tidak dibayar lagi oleh jemaah haji. Apa itu? Pertama asuransi Rp 100.000, yang kedua biaya pembuatan paspor, minimal Rp 200.000, yang ketiga biaya makan di asrama haji, di Arafah, di Mina, balik lagi ke Jeddah, transportasi lokal, biaya layanan umum yang dibayarkan oleh Pemerintah Arab Saudi sebesar 277 dollar Amerika. Tinggal dua komponen, komponen pertama tiket pesawat dan komponen pemondokan itu yang bayar,” kata Suryadharma di Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Selain itu, Suryadharma mengatakan bahwa pemerintah telah mensubsidi biaya pemondokan calon jemaah haji. Pada 2010, katanya, biaya pemondokan yang harus dibayarkan calon jemaah haji hanya 3.150 riyal setelah disubsidi pemerintah sebesar 650 riyal. Kemudian pada 2013, kata Suryadharma, calon jemaah haji hanya dikenakan biaya pemondokan sebesar 3.150 riyal dari biaya yang seharusnya dibayarkan, yakni 5.000 riyal.

“Subsidinya 1.850 riyal. Pada tahun 2014 ada tambahan kualitas yang diberikan jemaah. Tambahan ini sumber uangnya ada yang dari dana haji itu sendiri, ada yang dari wibawa,” tutur Suryadharma.

Dia menambahkan, pemerintah juga telah membebaskan biaya mukena, biaya seragam batik, serta pembayaran dan atau denda yang wajib dibayarkan jika ada pelanggaran amalan. “Pembayaran dam itu nanti ditanggung oleh dana haji, pembayaran dilakukan kepada Islamic Development Bank,” ucap Suryadharma.

Mengenai dugaan penyelewengan terkait proyek pemondokan haji yang kini tengah diselidiki KPK, Suryadharma mengaku telah meminta Inspektorat Jenderal Kemenag untuk menelusuri secara internal. Sejauh ini, Suryadharma mengaku belum mengetahui hasil penyelidikan internal yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kemenag.

“Tapi saya di sini punya itikad yang keras untuk peningkatan kualitas penyelenggaran haji, yang pertama. Kedua, peningkatan kualitas, pengelolaan keuangan haji,” kata Suryadharma.

Seperti diberitakan sebelumnya, jauh sebelum menyelidiki pengelolaan dana haji, KPK telah melakukan kajian terkait penyelenggaraan haji. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, salah satu hasil kajian tersebut merekomendasikan agar pendaftar haji tidak perlu menyetor uang.

Johan mengatakan, bunga yang dihasilkan dari penyetoran uang haji cukup besar dan pengelolaannya tidak transparan. Untuk tahun 2010, katanya, bunga setoran haji mencapai Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com