"Pengalaman saya, selama menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu I dan II, setahu saya, bu Ani tidak pernah ikut campur," kata Suryadharma, saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Ketua Umum PPP ini menuturkan, dalam banyak kesempatan ia sering melihat Ani Yudhoyono tak terlibat saat Presiden SBY memimpin rapat bersama para menterinya. Ia meragukan semua kabar yang menyebut Ani memiliki peran besar di balik keputusan yang diambil oleh Presiden SBY, misalnya pada saat akan tugas ke daerah atau luar negeri, Presiden SBY seringkali menyempatkan memimpin rapat bersama para menterinya di bandara.
Sebelum rapat dimulai, kata Suryadharma, Presiden selalu meminta Bu Ani untuk meninggalkan ruang pertemuan.
"Pak SBY datang sama bu Ani, pas menterinya komplet, dengan santun pak SBY meminta bu Ani meninggalkan tempat rapat. Itu saya saksikan berkali-kali. Laporan yang bilang bu Ani ikut menentukan (keputusan SBY), itu tidak benar," pungkasnya.
Seperti diberitakan, media Australia, The Australian, melansir bahwa Ani menjadi penasihat paling berpengaruh bagi Presiden SBY. Ani disebut telah menancapkan pengaruhnya ke Istana dan muncul sebagai penasihat tak terbantahkan bagi Presiden SBY. Hal itu yang melatarbelakangi penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Ani.
Naiknya posisi Kristiani Herawati rupanya mengorbankan para penasihat penting lainnya. Ibu Negara diduga telah memanfaatkan aksesnya ke Presiden demi membantu teman-temannya dan menyingkirkan para musuhnya, termasuk Wakil Presiden (Jusuf) Kalla, tulis laporan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.