Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Diminta FPI Turun dari Wagub, Basuki "Nyapres"

Kompas.com - 26/10/2013, 21:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama santai mendengar kelompok Front Pembela Islam (FPI) akan mendesaknya turun dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta. Menanggapi hal itu, Basuki justru mengeluarkan candaan khasnya. 

"Kalau didemo turun, saya nyalonin presiden dong nanti 2014. Hehehe," kata Basuki, di Monas, Jakarta, Sabtu (26/10/2013).

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Novel Bamu'min menyatakan FPI akan memprotes Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hal ini terkait dengan komentar Basuki menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang meminta semua kepala daerah untuk bekerja sama dengan ormas tak terkecuali FPI.

Dia menilai Basuki keberatan dengan imbauan dari Mendagri tersebut. Keterangan dari Mendagri, kata Novel, yang membuat Ahok gerah. Pada akhirnya, Basuki berkomentar keras dan dinilai menyudutkan FPI dengan mengatakan FPI sebagai ormas tak terdaftar. 


Dia bahkan menyatakan, jika Basuki tak dapat merubah sikap akan menuntut Wagub DKI tersebut turun dari jabatannya.

"Kita minta kalau Ahok tidak bisa rubah sikap, kita minta ke DPRD gelar rapat atau apapun lah, bagaimana supaya Ahok bisa turun," ujar Novel.

Lebih lanjut Novel mengatakan, dalam waktu dekat FPI akan turun melakukan aksi di Balaikota DKI Jakarta. Namun, hal itu sedang direncanakan. Opsi lainnya, FPI akan mengirimkan delegasinya untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Basuki.

Pesan BBM Hoax

Sempat beredar pesan berantai di BlackBerry Messenger yang menyebut FPI akan melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Jakarta Senin mendatang. Berikut adalah isi pesan berantai melalui Blackberry, yang mengatasnamakan Basuki:

"Senin Besok Ribuan Massa FPI Akan Demo Saya dan Menurunkan Saya Sebagai Wagub, Saya Akan Bertahan Sampai Mati dan Melawan Ke Penindasan, Ide Semua Ini Adalah Strategi Politik dari Pernyataan Mendagri Garmawan Fauzi Yang Sengaja Hendak Menurunkan Saya Sebagai Wagub, Kita Bersama-sama Lihat Kondisi Hari Senin Besok .. Salam Hangat :)"

Namun, pesan tersebut dibantah Basuki. Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak mempercayai apa yang tersebar di pesan singkat BlackBerry tersebut. Basuki malah mengaku bingung adanya pesan singkat Blackberry yang seolah-olah dirinya meminta bantuan, karena mau diserang oleh beberapa pihak.

Selain membantah melalui media, Basuki juga membantah adanya BBM tersebut melalui akun Twitter pribadinya @basuki_btp.

"Selamat sore, saya perlu luruskan bahwa saya tidak pernah mengeluarkan statement provokatif spt yang tersebar di broadcast BBM. Trims," tulis Basuki.

Basuki mengatakan, ia juga sudah mengecek kepada Kapolsek Gambir AKBP Jajang Hasan Basri bahwa belum ada laporan FPI akan melakukan demo Senin mendatang.

"Senin yang mau demo mah buruh kali. Kalau ada FPI, berarti numpang dong," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com