Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2013, 18:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait sosok Bunda Putri. Penyelidikan dilakukan lantaran polemiknya menyangkut Presiden.

"Ini kan kaitannya dengan KPK, kita bantu. Apalagi menyangkut seorang Presiden. Kita tunggu, ya," kata Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Sabtu ( 12/10/2013 ).

Secara terpisah, Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pihaknya kesulitan menindaklanjuti soal Bunda Putri lantaran belum jelas apa kesalahannya. Seperti diketahui, Bunda Putri disebut istri salah satu pejabat eselon I di Kementan.

"Ada enggak kesalahannya? Kita lihat saja. Masa kita menghukum orang, belum lihat kesalahannya. Intinya, asal ada kesalahan, pasti ada sanksi," kata Suswono.

Seperti diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan jajarannya untuk mengumpulkan informasi mengenai Bunda Putri. Nantinya, akan diungkap ke publik siapa Bunda Putri.

Langkah itu dilakukan setelah mantan Presiden PKS Luhfi Hasan Ishaaq menyebut Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden ketika bersaksi di Pengadilan Tipikor. Bunda Putri disebut sangat tahu informasi mengenai kebijakan reshuffle kabinet. Presiden membantah pernyataan itu.

Sosok Bunda Putri terungkap dalam rekaman percakapan antara LHI dan Ridwan Hakim yang disadap KPK. Bunda Putri digambarkan sebagai sosok penting yang bisa memengaruhi para pengambil kebijakan. Bunda Putri bisa memindahkan para pejabat di kementerian, dan bahkan, dalam percakapan, bisa membuat "lurah" pusing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com