Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Publikasi Gratisan, Langkah Gita Wirjawan Tak Etis

Kompas.com - 27/09/2013, 12:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Wajah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan belakangan tersiar cukup luas melalui media-media promosi iklan di transportasi publik dan media massa. Terakhir, Gita bahkan tampil dalam acara musik anak muda, Inbox.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai bahwa Gita tengah memanfaatkan media publikasi gratisan. Tujuannya, tak bisa lepas dari sosok Gita yang tengah mempromosikan diri sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

“Kalau saya lihat iklan Pak Gita yang mengatasnamakan Kemendag itu lebih menonjolkan sosok Pak Gita, bukan programnya. Bahkan fotonya pun sangat besar. Gita tengah melakukan free ride publicity dengan menunggangi pihak lain,” ujar Gun Gun saat dihubungi, Jumat (27/9/2013).

Gun Gun mengungkapkan, langkah Gita ini sudah mencederai etika politik yang ada. Pasalnya, iklan Kemendag ini didanai oleh APBN.

Jika Kemendag tengah mencari sosok yang populer, kata Gun Gun, seharusnya kementerian itu memilih orang yang tidak memiliki konflik kepentingan. Gun Gun juga mengkritik keputusan Gita tampil di acara Inbox. Selain tidak relevan dengan tugasnya sebagai menteri, Gita juga dianggap hanya berkampanye untuk memuluskan langkahnya dalam konvensi.

Menurut Gun Gun, kampanye boleh saja dilakukan. Namun, akan menjadi sangat tidak etis jika Gita memanfaatkan waktu kerjanya untuk berkampanye daripada bekerja untuk rakyat.

“Ini sangat tidak etis, di mana dia bekerja di jam masuk kantor,” ucap Gun Gun.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota tim sukses Gita Wirjawan, Ade Armando, mengatakan, Gita hadir di acara yang digandrungi anak muda itu atas permintaan pihak Inbox dan bukan inisiatif pihaknya.

Sebelumnya, lanjut Ade, Gita juga pernah diundang dalam ulang tahun stasiun televisi tersebut. Saat itu, Gita juga bermain piano mengiringi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang diminta bernyanyi.

"Mungkin Inbox melihat Gita mendukung industri musik dalam negeri, pernah mendukung anti-pembajakan, dan pejabat yang pro pada industri musik dalam negeri," katanya.

Meski atribut yang dipakai Gita sebagai Menteri Perdagangan tak terkait sama sekali dengan esensi acara ini, menurut Ade, hadir di acara itu juga bagian dari kedekatan antara menteri sebagai pejabat publik dengan media dan masyarakat.

"Buat kami, kalau tampil dalam industri kreatif sangat melekat dengan kepentingan Pak Gita yang mendukung tumbuhnya industri kreatif. Katakanlah soft power, kebudayaan zaman sekarang adalah sarana utama perkembangan ekonomi dunia," ujarnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejak secara resmi menjadi peserta Konvensi Capres Demokrat, wajah Gita Wirjawan kerap tampil dalam sejumlah media, terutama iklan-iklan Kementerian Perdagangan yang dipasang di ruang publik, seperti billboard, penutup kursi kereta api, bus, hingga advertorial di televisi yang dipasang di kawasan strategis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com