"Dalam situasi politik hari ini, kita membutuhkan sosok kapolri yang tegas untuk menghadapi vigilante," ujar Al Araf, Rabu (14/8/2013).
Maraknya kasus kekerasan berbasis keyakinan, seperti persoalan Syiah di Sampang, bom di Vihara Ekayana Arama, dan bentrok di Lamongan, dipandang Al Araf sebagai bukti lemahnya aparat keamanan dalam menangani tindak kekerasan.
Menurutnya, polisi harus berada di garda terdepan dalam menjaga suasana kebebasan berkeyakinan yang dijamin oleh negara. "Aparat harus bertindak tegas terhadap mereka yang melakukan kekerasan," kata Al Araf.
Oleh sebab itu, Al Araf mengatakan, dalam memilih kapolri, Presiden juga harus mempertimbangkan rekam jejak calon, terutama terkait kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Dalam hal ini, Presiden harus meminta pertimbangan dari Komisi Nasional HAM (Komnas HAM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.