IPW menilai, pelaku merupakan orang yang masih amatir. Terbukti, satu di antara dua bom yang dibawa masuk ke dalam area Ekayana tak jadi meledak.
"Jadi, pembuatnya bisa saja orang yang sama dan sedang belajar membuat bom untuk menebar teror," terang Neta.
Terkait karakteristik bom, Neta mengatakan, ada kesamaan antara bom Ekayana dengan aksi teror di Mapolsek Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Neta melihat ada kesamaan antara bom yang digunakan di dua lokasi itu
"Ada kesamaaan dari komponennya, yang terdiri dari bahan peledak, gotri dan paku," kata Neta.
Neta menambahkan, "Peledakan yang gagal di Rajahpolah dan di Viara Ekayana bisa dinilai sebagai sebuah uji coba yang bukan mustahil para pelaku sedang merencanakan sebuah aksi teror besar dengan bahan peledak yang cukup besar."
Seperti diberitakan, dua paket bahan peledak diletakkan di sekitar area Vihara Ekayana Arama, Minggu malam. Satu paket berhasil meledak, sementara satu paket gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.
Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Peristiwa ledakan ini terjadi tak lama setelah kebaktian malam berakhir. Polri hingga kini masih mengusut motif dan pelaku aksi teror ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.