"Ya, saya yakin di video itu memang Santoso yang selama ini dicari Densus 88," ujar Al Chaidar saat dihubungi, Rabu (10/7/2013).
Al Chaidar mengatakan, memunculkan diri di hadapan publik melalui internet memang sering diterapkan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur. Santoso ingin menunjukkan bahwa dalam melakukan aksi teror dirinya tidak sendirian.
"Motivasinya minta bantuan teman-teman yang lain di berbagai tempat. Itu sangat khas memang gaya Mujahidin supaya mereka dianggap enggak berjuang sendirian. Itu menunjukkan kesombongan mereka," terangnya.
Al Chaidar memperkirakan video dibuat belum lama ini di kawasan hutan Tamanjeka, Poso. Dia berharap, detasemen berlambang burung hantu itu dapat lebih mudah menangkap Santoso setelah muncul di Youtube. "Seharusnya makin mempermudah pencarian Densus. Di situ kan ada foto santoso yang terbaru. Mudah-mudahan bisa mempercepat penangkapan," katanya.
Santoso merupakan buronan teroris yang telah lama dicari pihak kepolisian. Santoso selalu disebut-sebut terlibat serangkaian aksi teror di Poso, Sulawesi Tengah. Pasalnya, dia dipercaya pernah memimpin pelatihan teror di sana. Salah satu keterlibatannya ialah aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA, Palu, pada 25 Mei 2011.
Ada pun video yang muncul di Youtube itu bernama "Seruan01" dan diunggah oleh akun Al Himmah pada 7 Juli 2013. Video itu diawali tampilan judul "Risalah kepada umat Islam di Kota Poso" dan tertulis nama Syaikh Abu Wardah Santoso.
Dalam video itu juga tertulis kelompok yang dipimpin Santoso, yakni Mujahidin Indonesia Timur. Bagian awal sempat menampilkan jasad seseorang mengenakan pakaian TNI. Dalam video berdurasi 6 menit 2 detik itu, seseorang yang diduga Santoso mengajak pengikutnya melawan Densus 88 yang selama ini telah menangkap anggota kelompok mereka.
"Antum (Anda) tidak perlu ragu ketika menghadapi Densus 88. Antum harus semangat," ujar seseorang yang diduga Santoso dalam video tersebut.
Video itu terlihat diambil di tengah hutan dengan latar belakang pepohonan rindang. Dia ditemani dua orang yang mengenakan penutup muka dan memegang senjata laras panjang. Adapun Santoso hanya mengenakan pakaian hitam dan memegang senjata api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.