Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wa Ode: Saya Kuat, Ini Bagian dari Konspirasi Menjatuhkan Saya

Kompas.com - 24/04/2012, 15:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati, menilai langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang menetapkannya sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) berbau politis. Wa Ode menilai penetapannya sebagai tersangka TPPU itu merupakan bagian untuk menjatuhkan dirinya.

Hal tersebut disampaikan Wa Ode melalui kuasa hukumnya, Wa Ode Nurzainab, saat dihubungi wartawan, Selasa (24/4/2012). "WON titip pesan, 'Saya kuat, saya bangga, ini bagian dari konspirasi menjatuhkan saya'," kata Nurzainab.

Dia menanggapi langkah KPK yang menetapkan kliennya sebagai tersangka TPPU. Kasus TPPU ini merupakan kasus baru untuk Wa Ode. Sebelumnya, KPK menetapkan Wa Ode sebagai tersangka kasus dugaan suap pengalokasian dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID).

Nurzainab juga mengait-ngaitkan penetapan Wa Ode sebagai tersangka TPPU itu dengan pernyataan Wa Ode yang menyeret Wakil Ketua DPR Anis Matta terlibat kasus PPID.

"Baru menyebut nama Anis Matta, sudah jadi tersangka lagi. Bagaimana kalau nanti menyebut nama lain? Enggak tau deh," katanya.

Selain itu, menurut Nurzainab, penetapan Wa Ode sebagai tersangka TPPU ini tidak sesuai prosedur. Semestinya, kata dia, KPK membuktikan dulu tindak pidana asal TPPU melalui proses persidangan.

"Harus dibuktikan dulu apakah uang itu hasil kejahatan atau tidak. Baru bisa dikenakan UU TPPU," kata Nurzainab.

KPK menetapkan Wa Ode sebagai tersangka TTPU berdasarkan hasil pengembangan penyidikan kasus dugaan suap pengalokasian PPID. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, pihaknya menemukan harta Wa Ode yang diduga berkaitan dengan tindak pidana korupsi.

"Kami menemukan ada harta yang bersangkutan, kemudian kami telusuri, kami sangkakan ada keterlibatan," kata Johan.

Sementara Nurzainab menilai harta Wa Ode dalam bentuk rekening yang disidik KPK itu berasal dari rekening Wa Ode yang lain.

"Perpindahan uang di rekening itu dari rekening pribadi, dari bank satu ke bank swasta lainnya. Karena waktu itu ditawari marketing dengan bunga tinggi. Tapi itu uang dari rekening pribadinya," ungkap Nurzainab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com