Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: Pemerintah Tidak Tutupi Masalah di Papua

Kompas.com - 15/03/2012, 13:18 WIB

ADELAIDE, KOMPAS.com- Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan, apapun masalah yang ada di Papua ditangani oleh pemerintah dengan serius, dan tidak ditutupi seperti yang terjadi di masa lalu.

Pennyataan itu disampaikan Marty menjawab pertanyaan peserta kuliah tahunan di Australian National University (ANU) di Canberra, hari Rabu (14/3/2012).

Masalah Papua tampaknya akan mendapatkan perhatian lebih banyak pihak di Australia di masa-masa mendatang. Sebuah kelompok bernama anggota parlemen internasional untuk Papua Barat baru saja didiirikan.

Menurut Marty, dari sisi diplomatik, masalah keabsahan Papua sebagai bagian dari Indonesia tidak lagi menjadi perbincangan. Dan pendekatan di Papua juga sudah berubah dari pendekatan keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan.

"Di masa lalu, kadang perilaku berlebihan dari beberapa anggota kepolisian ataupun militer ditutup-tutupi. Tetapi saya sendiri maupun Presiden memperhatikan masalah ini, dan semua ditangani dengan serius." kata Menlu Marty seperti dilaporkan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya.

Meski demikian, Marty tidak menutupi fakta bahwa masih ada sebagian kalangan di Papua yang masih memperjuangkan keinginan merdeka dengan menggunakan tindak kekerasan. "Sebagai negara yang berdaulat, kami juga memiliki tanggung jawab untuk menangani masalah ini dengan sebaik-baiknya." kata Marty lagi.

Marty diundang untuk memberikan ceramah di ANU karena dia mendapatkan gelar Dr dari universitas terkemuka Australia ini di tahun 1993. Forum Papua Barat di Australia sendiri masalah Papua Barat ini sekarang mulai mendapatkan perhatian dalam tataran politik.

Dua minggu lalu, salah seorang senator dari Partai Buruh Richard di Natale membentuk cabang lokal anggota parlemen internasional bagi Papua Barat. Kelompok ini "memperjuangkan hak sah yang dimiliki oleh warga Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri."

Yang menjadi persoalan di gedung parlemen Australia adalah beberapa anggota parlemen dari Partai Buruh mendatangi acara tersebut, padahal sebagai partai yang memerintah, Partai Buruh mendukung integritas Indonesia.

Para anggota parlemen dari Partai Buruh ini semula disarankan untuk tidak hadir karena masalah tersebut sangat sensitif bagi pemerintah Indonesia. KBRI di Australia juga sudah melayangkan protes mengenai adanya kelompok ini.

Tanggal 27 Maret mendatang, Senator Richard di Natale akan berada di Universitas South Australia menghadiri acara "Forum Papua Barat". Acara ini akan dipimpin oleh salah seorang senator independen berpengaruh di sini, Nick Xenophon.

Dalam pertandingan sepakbola antara Adelaide United melawan Persipura bulan Februari lalu di Stadion Hindmarsh, beberapa warga Papua di dalam stadion mengibarkan bendera Papua Merdeka selama pertandingan berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com