Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berat, Sri Mulyani Terganjal Century

Kompas.com - 03/08/2011, 12:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar tidak memandang Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) yang mengusung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon presiden sebagai ancaman.

Anggota DPR dari Fraksi Golkar Bambang Susatyo berpendapat, Partai SRI tak akan memengaruhi Golkar. Apalagi, lanjutnya, Sri Mulyani masih terganjal kasus Bank Century.

"Siapa pun berhak untuk mencalonkan dan dicalonkan. Hanya saja ada ganjalan bagi publik soal dugaan keterlibatan yang bersangkutan dalam kejahatan skandal Bank Century. BPK dan DPR secara jelas menyimpulkan hal itu. Hanya tinggal pembuktian hukumnya di KPK. Dengan terbentuknya komisi etik independen diharapkan tabir gelap yang selama ini melindungi kasus Century dapat terkuak," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/8/2011).

Jelas, tegasnya, pencalonan Sri Mulyani akan terganjal masalah ini. Ke depan, ia berharap, undang-undang yang mengatur tata cara dan prasyarat untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden harus jelas. Calon tidak boleh terkait potensi masalah yang kemungkinan besar bisa meledak di kemudian hari.

"Kecuali, Sri Mulyani berani membuka kepada publik tentang apa sesungguhnya yang terjadi dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan Komite Koordinasi (KK) yang membuat negara yang seharusnya cukup menggelontorkan Rp 632 miliar untuk Century, tiba-tiba membengkak Rp 6,7 triliun. Dan, atas perintah siapa kebijakan bailout yang perdebatannya berlangsung alot hingga dini hari itu akhirnya dikabulkan," tambahnya.

Menurut Anggota Komisi III DPR ini, jika Sri Mulyani membuka dengan terang pertanyaan-pertanyaan tersebut, tentu kasusnya akan tuntas, termasuk mengungkap penumpang gelap yang memanfaatkan dan menggaruk keuntungan dari kebijakan bailout Bank Century ini.

"Maka publik akan menerima (Sri Mulyani) dan menghilangkan ganjalan itu," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, siang ini Partai SRI mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ketua Bidang Komunikasi Publik Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Efika Rosemarie, mengatakan partainya optimistis akan lolos pada Pemilu 2014 mendatang.

Partai SRI didirikan sejumlah aktivis pendukung Sri Mulyani. Susunan kepengurusan Partai SRI, antara lain, meliputi Ketua Umum Damianus Taufan, Sekretaris Nasional Yoshi Erlina, Bendahara Susy Rizky Wiyantini. Sejumlah tokoh masuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan, di antaranya Arbi Sanit, Rocky Gerung, A Rahman Tolleng, Fikri Jufri, dan Dana Iswara.

Meski dengan terang mengusung Sri Mulyani, tapi Sri Mulyani sendiri belum memberi pernyataan resmi kesediaannya.

______________________________

Video
Sri Mulyani: Pengucuran Dana Tanggung Jawab LPS

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

    Nasional
    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

    Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

    Nasional
    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com