Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Sri Mulyani terhadap Partai SRI

Kompas.com - 03/08/2011, 10:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Serikat Rakyat Independen didirikan sejumlah pendukung mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk calon presiden dalam Pemilu 2014 pada 22 Mei 2011.

”Partai SRI dibentuk oleh para aktivis Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan yang selama ini mendukung Ibu Sri Mulyani,” Ketua Umum Partai SRI Daminaus Taufan dalam sebuah kesempatan. Sebelumnya, kata dia, para tokoh dan aktivis yang menggagas partai ini tidak terjun dalam politik praktis.

Kondisi bangsa yang semakin tidak menentu menjadi alasan mereka turun gunung membentuk Partai SRI. Mereka prihatin dengan korupsi yang masih merajalela, etika masyarakat yang melemah, dan permasalahan bangsa lain yang membuat masyarakat semakin terabaikan.

Selain itu, para aktivis itu juga membentuk partai karena menyadari bahwa perjuangan untuk menciptakan negara yang bersih dan berkeadilan tak bisa dilakukan hanya dengan menggunakan kendaraan organisasi kemasyarakatan. Dengan membentuk partai politik, menurut Damianus, implikasi perjuangan akan lebih nyata dan langsung dirasakan masyarakat.

”Kami berpikir, ide-ide Sri Mulyani akan adanya pemerintahan yang bersih tidak bisa diperjuangkan dengan menggunakan ormas sebagai kendaraan,” tuturnya.

Pertanyaannya, sejauh mana Sri Mulyani menerima pinangan dukungan ini? Ketua Bidang Komunikasi Publik Partai SRI Efika Rosemarie saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2011), menyatakan, Sri Mulyani belum memberikan tanggapan resmi.

"Beliau (Sri Mulyani) sebenarnya sudah tahu dukungan kami untuk mencalonkan sebagai presiden 2014, tetapi belum memberikan jawaban resmi. Mungkin karena masih terikat dengan jabatannya sebagai Managing Director World Bank," katanya.

Hari ini, Partai SRI akan mendaftarkan diri ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai partai peserta Pemilu 2014. Menurut Efika, meski belum mendapat tanggapan resmi dari Sri Mulyani, Partai SRI telah memiliki kepengurusan di 33 provinsi di Indonesia.

Saat ini, menurut Efika, Partai SRI tengah mempersiapkan diri dengan serius memenuhi persyaratan verifikasi partai politik yang batas akhirnya ditetapkan pada 22 Agustus 2011.

Susunan kepengurusan Partai SRI, antara lain, meliputi Ketua Umum Damianus Taufan, Sekretaris Nasional Yoshi Erlina, Bendahara Susy Rizky Wiyantini. Sejumlah tokoh masuk sebagai anggota Majelis Pertimbangan, di antaranya Arbi Sanit, Rocky Gerung, A Rahman Tolleng, Fikri Jufri, dan Dana Iswara.

Video: Sri Mulyani Pamit dengan Isakan Lega

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com