Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GKR Hemas Pernah Dua Kali Ditawari Jadi Pimpinan MPR Gantikan OSO

Kompas.com - 18/05/2017, 19:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengaku sempat ditawari menjadi pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggantikan posisi Osman Sapta Odang (OSO).

OSO kini menjadi Ketua DPD RI periode 2017-2019 setelah dilantik oleh Mahkamah Agung (MA) yang dipandu oleh Wakil Ketua MA Suwardi.

"Terus terang sebelum terjadi kericuhan ini, saya sudah ditawari melalui orang. 'Bu Ratu kira-kira mau enggak gantikan posisi Pak OSO di MPR?' Saya bilang, saya bukan mencari jabatan," kata GKR Hemas dalam sebuah diskusi di kantor Formappi, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

Oesman Sapta menjadi ketua DPD setelah melalui mekanisme pemilihan yang menimbulkan dualisme kepemimpinan di lembaga para senator tersebut.

Satu kubu mendukung kepemimpinan Oesman Sapta, serta dua wakilnya Nono Sampono dan Darmayanti Lubis. Mereka menggantikan pimpinan lama, yang terdiri dari M Saleh, GKR Hemas, dan Farouk Muhammad, yang didukung kubu lain.

GKR Hemas melanjutkan, lobi-lobi politik agar dualisme kepemimpinan ini tak perlu diselesaikan melalui jalur hukum tak hanya sekali menghampiri Hemas.

"Sudah ramai, saya ditawari lagi. 'Sudahlah daripada kita ribut-ribut, kita rekonsiliasi politik. Karena ini tidak akan bisa selesai.' Saya ditawari lagi (posisi pimpinan) MPR," kata Ratu Hemas.

(Baca juga: Hemas Anggap Sekjen DPD Berpolitik)

GKR Hemas pribadi berprinsip, ia harus berjalan di dalam koridor hukum. Kepemimpinan OSO di DPD RI saat ini dianggapnya ilegal dan tidak sah.

Tentu saja ia menyadari, bahwa kisruh kepemimpinan DPD RI ini merupakan masalah politik dan hukum. Namun, ia memastikan pihaknya akan menempuh jalur hukum semaksimal mungkin.

"Saya dan kawan-kawan yang berseberangan dengan OSO berharap pendekatan politik terjadi kalau pendekatan hukum sudah final," kata GKR Hemas.

(Baca juga: Legalitas Pimpinan DPD)

Kompas TV Dualisme Kepemimpinan DPD Belum Berakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com