Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Wiranto, Kontras Nilai Rekonsiliasi Tak Ada di Nawacita

Kompas.com - 10/02/2017, 18:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar menilai Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sudah berkhianat kepada Presiden Joko Widodo.

Sebab, Wiranto berencana menempuh jalur rekonsiliasi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM Tragedi Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II.

Haris menilai rencana ini bertentangan dengan visi misi Jokowi dalam Nawacita.

"Ini pengkhianatan Wiranto kepada Jokowi," kata Haris dalam diskusi di Kantor Setara Intstitute, Jakarta.

(Baca: Rekonsiliasi Kasus Semanggi, Sumarsih Duga Wiranto Lindungi Diri)

Haris juga meyakini, rencana untuk menempuh jalur Rekonsiliasi ini belum dikomunikasikan oleh Wiranto ke Jokowi.

Jika mengacu pada Nawacita mengenai penyelesaian kasus HAM dengan cara yang berkeadilan, maka Haris menilai cara yang tepat adalah melalui jalur Pengadilan HAM Ad-hoc.

"Kalau merujuk pada Nawacita ya tidak ada rekonsiliasi," ucap Haris.

Haris pun mempertanyakan sikap Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki yang justru membuat konsep tandingan dari apa yang direncanakan Wiranto.

Harusnya, kata Haris, Teten cukup memberikan masukan kepada Jokowi bahwa apa yang diperbuat Wiranto adalah sesuatu yang salah.

(Baca: Rekonsiliasi dan Janji Politik Jokowi yang Diingkari...)

"Teten bisa bikin alert ke Presiden, bahwa pembantunya yang satu ini sudah nyebrang got. Kasian juga Jokowi ini menterinya merumuskan sesuatu yang keluar dari pakem Nawacita," ucap Haris.

Haris menambahkan, Kontras sudah melaporkan Wiranto dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ke Ombudsman RI.

Wiranto dan Komnas HAM dinilai telah menyalahi aturan dengan memutuskan penyelesaian melalui jalur rekonsiliasi.

Wiranto sebelumnya mengatakan, pemerintah menginginkan adanya bentuk penyelesaian kasus HAM masa lalu tanpa menimbulkan masalah baru.

"Bangsa ini sudah terlalu berat untuk bersaing dengan bangsa lain terutama dalam situasi sekarang ini, jangan sampai kita menambah masalah ini, untuk memberikan tekanan pada pihak pemerintah dan bangsa indonesia yang sedang berjuang," ujar Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com