Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Kisah 127 Payung di Depan Istana Merdeka

Kompas.com - 03/12/2016, 07:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

KOMPAS.com — Kita mudah terkesima. Kemudahan kita terkesima itu mengantar sebagian dari kita pada puja-puja. Puja-puja kepada yang membuat kita terkesima itu kerap membuat kita lupa.

Soal payung dan Istana Merdeka, misalnya. Datang bergabungnya Presiden Joko Widodo dalam doa bersama 2 Desember 2016 di Silang Monumen Nasional (Monas) membuat kita terkesima. 

Perhatian publik yang sejak pagi menyaksikan persiapan doa bersama ratusan ribu orang secara tertib dan terkoordinasi dengan baik dari berbagai daerah bahkan dengan berjalan kaki penuh nyali tercuri.

Sosok yang mencuri perhatian itu adalah lelaki berkemeja putih lengan panjang, bercelana hitam, dan berpeci. 

Di luar itu semua, hal yang paling mencuri perhatian dan menjadi pembicaraan panjang di media sosial adalah soal payung warna biru yang dipegang Presiden Jokowi sendiri di tengah hujan. 

(Baca: Jokowi Shalat Jumat di Monas, Foto Ini Ramai Dibagikan di Twitter)

Tercurinya perhatian di tengah keriuhan besar macam ini bukan hal baru.

Di ujung unjuk rasa 4 November 2016 lalu, saat Presiden Jokowi menggelar jumpa pers bersama sejumlah menterinya terkait unjuk rasa, media sosial juga riuh soal jaket boomber yang dikenakannya.

Tidak hanya terkait Presiden, sebenarnya keterkesimaan kita mudah hadir. Kita masih ingat saat teror mengguncang Jakarta pada 14 Januari 2016. Setelah puncak ketegangan terlampaui dan keadaan terkendali, publik di media sosial juga riuh dengan pakaian yang dikenakan para polisi.

Modal sosial yang baik sebenarnya. Keterkesimaan kita akan hal-hal baru yang menghibur macam ini bisa jadi penawar sejumlah ketegangan karena suatu persoalan.

Senyum bisa hadir dan persoalan yang tidak pergi tidak lagi dihadapi dengan berkerut kening.

Payung hitam di Istana

Namun, soal payung dan Istana Merdeka, ingatan saya tidak terlekat kepada Presiden Jokowi. Saya sempat terkesima dengan langkah berani Presiden Jokowi bergabung bersama ratusan ribu orang di seberang Istana Merdeka.

Akan tetapi, keterkesimaan itu tidak berlangsung lama. Setelah ratusan ribu peserta doa bersama 2 Desember 2016 berarak pulang seperti diminta Presiden Jokowi yang sebelumnya berterima kasih dan memberi penghargaan, ingatan saya tertuju kepada sosok lain.

Sosok itu adalah Sumarsih (64).

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Maria Katarina Sumarsih atau biasa disapa Sumarsih, orangtua Wawan, mahasiswa yang menjadi korban tragedi Semanggi I, saat aksi Kamisan ke-453 di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016). Dalam aksi itu mereka menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pelangaran hak asasi manusia di masa lalu dan mengkritisi pelantikan Wiranto sebagai Menko Polhukam karena dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com