SUMENEP, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat di lingkungan pesantren untuk lebih waspada terhadap peredaran narkoba.
Pasalnya, lingkungan pesantren saat ini mulai diincar oleh pengedar karena dinilai lebih aman dibandingkan kota besar.
"Area dekat pesantren justru jadi area yang aman untuk menyimpan narkoba. Makanya kita harapkan mulai waspada," ujar Khofifah saat Seminar Nasional Peran Keluarga Muslimah dalam Membangun Kehidupan Masyarakat Indonesia di Pondok Pesantren Al-Amien Preduan, Kabupaten Sumenep, Minggu (30/10/2016).
Baca juga: Mensos Sebut Narkoba Sudah Menjadi Bencana Sosial
Menurut Khofifah, saat ini penyalahgunaan narkoba mulai meningkat di Indonesia. Merujuk pada data Badan Narkotika Nasional, Khofifah mengatakan ada 5,9 juta pengguna narkoba di Indonesia.
Sementara, pembelanjaan masyarakat untuk penyalahgunaan narkoba kini sudah mencapai Rp 72 miliar.
Kendati demikian, saat ini belum banyak pendonor dari luar negeri yang memberikan perhatian kepada masalah narkoba di Indonesia.
"Banyak donor dari dalam dan luar memberikan dana ke kita untuk melakukan deradikalisasi. Tapi untuk narkoba, saya belum tahu ada donor yang memberikan dana ke kita untuk mengatakan say no to drugs," ucap Khofifah.
Baca juga: Muslimat NU Akan Bantu BNN Cegah Narkoba
Untuk itu, dia meminta agar peran orangtua dan guru ditingkatkan dalam melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
"Tugas kita, orangtua, guru-guru mengajarkan anak-anak menghindari narkoba. Proses belajar mengajar harus dihindarkan jangan sampai ada gangguan narkoba," kata Khofifah.