Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muslimat NU Akan Bantu BNN Cegah Narkoba

Kompas.com - 29/10/2016, 16:54 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Organisasi kemasyarakatan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah akan membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Ketua Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, upaya pencegahan narkoba penting dilakukan. Pasalnya, kata Khofifah, narkoba saat ini telah menjadi bencana sosial yang dapat merusak generasi muda.

"Narkotika ini sudah bencana sosial. Kalau tidak segera mengambil langkah efektif bisa menjadi bencana kemanusiaan," ujar Khofifah dalam acara Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (29/10/2016).

Khofifah mengatakan, Muslimat NU Jawa Tengah akan melakukan upaya pencegahan agar masyarakat tak lagi membeli narkoba. Menurut Khofifah, upaya tersebut penting untuk menghentikan jalur perdagangan narkoba di Indonesia.

"Kalau tidak ada permintaan kan tidak akan ada suplai dari pengedar. Kalau sudah tidak ada yang beli sabu, pedagang sabu akan tutup," ucap Khofifah.

Khofifah menuturkan, Muslimat NU di Jawa Tengah memiliki lima ribu lebih anak ranting dalam kepengurusannya. Di Jawa Tengah, kata Khofifah, Muslimat NU memiliki lebih dari lima ribu anak ranting yang di dalamnya didukung oleh ribuan anggota.

Tiga hingga lima orang anggota Muslimat NU di tiap ranting kepengurusan desa akan dimasukan dalam laskar anti narkoba. Khofifah mengatakan, laskar tersebut akan menjadi pionir dalam upaya pencegahan narkoba di desa.

"Maka yang akan jadi laskar ini diharapkan dia akan bisa menjadi motivator, penyuluh, dan sedapat mungkin dia bisa memiliki kemampuan terapi," tutur Khofifah. (Baca: Mensos Sebut Narkoba Sudah Menjadi Bencana Sosial)

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Tri Agus Heru Prasetyo mengapresiasi dibentuknya laskar anti narkoba oleh Muslimat NU. Menurut Heru, dukungan dari berbagai pihak dalam upaya pencegahan narkoba memang dibutuhkan saat ini. Sebab, lanjut Tri, narkoba memang sudah menjadi ancaman serius di Indonesia.

"Saat ini kita sering mendengar Indonesia darurat narkoba. Narkoba sungguh merupakan satu ancaman sampai dengan hari ini. Keadaan seperti ini harus kita sikapi dan hadapi bersama," ucap Tri.

Tri mengatakan, BNNP Jawa Tengah siap memberikan pendampingan dan edukasi kepada laskar anti narkoba Muslimat NU. Pendampingan dan edukasi itu dilakukan agar sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya narkoba lebih efektif.

"Kami akan mendampingi ibu-ibu. Di tangan ibu-ibu, generasi muda bisa diselamatkan sehingga putra-putri bangsa tidak terkena narkoba. Ibu-ibu harus terus melakukan pengawasan, mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga," kata Tri. (Baca: Terlibat Narkoba, Seorang Anggota DPRD Kudus Divonis Rehabilitasi 3 Bulan)

Kompas TV Ahok & Buwas Berseteru Soal Pemberantasan Narkoba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com