Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Wahid: "Feeling" Saya Koalisi Kekeluargaan Tak Bakal Utuh

Kompas.com - 09/08/2016, 12:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah I DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, memprediksi Koalisi Kekeluargaan yang terdiri dari PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN tidak akan solid.

Sebab, Nusron menilai koalisi tersebut hanya dibentuk untuk melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Feeling saya enggak bakal utuh Koalisi Kekeluargaan itu," kata Nusron di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Nusron menilai, harusnya koalisi sebuah partai terbentuk karena kesamaan visi, misi, dan ideologi.

Koalisi juga seharusnya sudah menentukan calon yang akan diusung, bukan klaim musuh yang akan dilawan.

Sementara Koalisi Kekeluargaan saat ini belum memiliki calon yang akan diusung. Koalisi ini juga baru terjalin antara pengurus partai di tingkat DKI Jakarta, bukan di tingkat pusat.

"Koalisi ini terbentuk hanya karena emosi sesaat," ucap Ketua Tim Pemenangan Ahok sebagai cagub DKI. (Baca juga: Koalisi Kekeluargaan Pilkada DKI Belum Final)

Kalau pun koalisi ini bisa bertahan dan mengusung calon dalam Pilkada DKI, Nusron tetap yakin Ahok yang hanya didukung Golkar, Nasdem dan Hanura akan keluar sebagai pemenang.

"Jadi yang paling penting kami enggak dikeroyok rakyat saja. Kalau dikeroyok rakyat itu susah, enggak kebagian pemilih," kata dia.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono, sebelumnya menegaskan bahwa Koalisi Kekeluargaan dibentuk bukan untuk melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Gembong, koalisi itu dibentuk untuk mencari sosok pemimpin Jakarta yang lebih baik. (Baca: PDI-P: "Koalisi Kekeluargaan" Bukan untuk Lawan Ahok)

Kompas TV 7 Parpol Berkoalisi untuk Lawan Koalisi Ahok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com