Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Bupati Bojonegoro soal Penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta

Kompas.com - 15/04/2016, 08:27 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warga Kalijodo dan Luar Batang mendapat tanggapan dari berbagai pihak.

Bupati Bojonegoro Suyoto pun ikut memberi tanggapan terkait penggusuran. Suyoto mengaku tidak sependapat dengan aksi penggusuran itu.

Meski begitu, dia tidak mau menilai apakah penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta merupakan bagian dari penertiban wilayah yang sah secara hukum.

"Kalau diskusinya sah atau tidak sah, itu tidak tepat. Karena pembangunan itu dilakukan dengan pendekatan manusia," ucap Suyoto, dalam diskusi di Jakarta, Kamis (14/4/2016)

Menurut pria yang akrab disapa Kang Yoto itu, pemerintah harus menanyakan terlebih dulu seluruh keinginan warga sebelum lakukan penggusuran. Setelah itu, keinginan tersebut dipertimbangkan secara ilmiah.

"Keinginan tinggi tapi dibatasi oleh ekologi. Ilmu pengetahuan yang akan menjelaskan semuanya. Dari situ kita katakan apa yang boleh dan tidak boleh," ucap Kang Yoto.

Kang Yoto menyebutkan, sebagian warga tidak mau pindah dari kawasan banjir. Ia mengakui bahwa terkadang dirinya harus mengubah cara pandang masyarakat.

"Kalau hidup di daerah banjir tapi tidak mau pindah berarti harus sesuaikan tempat tinggalnya agar tahan terhadap banjir," kata dia.

Untuk diketahui, Kabupaten Bojonegoro yang dipimpin Suyoto terpilih menjadi wakil Indonesia sebagai daerah percontohan pada "Open Government Partnership (OGP) Subnational Government Pilot Program" atau Percontohan Pemerintah Daerah Terbuka.

Suyoto menerapkan sistem pemerintahan berbasis partisipasi publik di Bojonegoro. Dengan demikian, warga dinilai terlibat dalam jalannya pemerintahan.

(Baca: Mengenal Manajemen Pemerintahan Berbasis Publik ala Bupati Bojonegoro)

Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah percontohan mewakili Asia bersama Kota Seoul di Korea Selatan dan Tbilisi di Georgia.

Kabupaten Bojonegoro terpilih bersama 13 kota besar di dunia dari 45 kota yang mendaftar. (Baca: Bojonegoro Terpilih Jadi Pemerintahan Daerah Terbuka Tingkat Dunia)

Kompas TV Bupati Bojonegoro Disiapkan Maju di DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com