Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Gatot Curiga Kasus Bansos di Kejaksaan Manuver Politik Wagub Sumut

Kompas.com - 16/11/2015, 16:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Evy Susanti, istri Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho menganggap munculnya penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara diwarnai politisasi.

Kasus yang ditangani Kejaksaan itu menyeret nama suaminya. Evy menduga, Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi berada di balik munculnya penyelidikan itu.

"Ada indikasi dilakukan Wagub. Manuver politik oleh Wagub. Banyak demo, muncul persoalan hukum," ujar Evy di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (16/11/2015).

Kemudian, Evy mengadukan adanya penyelidikan itu ke pengacara Otto Cornelis Kaligis. Saat itu, Kaligis memperkenalkan anak buahnya, Fransisca Insani Rahesti, yang juga mantan teman kuliah mantan Sekjen Nasdem, Patrice Rio Capella.

Evy mengaku ingin bertemu dengan Rio untuk memintanya berkomunikasi dengan pihak Kejaksaan Agung. (baca: Istri Gatot Akui Beri Kaligis Uang Rp 300 Juta untuk Dirdik Jampidsus)

Ia ingin menanyakan status tersangka Gatot yang tercantum dalam surat panggilan permintaan keterangan.

Padahal, kata Evy, berdasarkan pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan, tidak ada penyimpangan dana bansos di Sumut. (baca: Saksi Sebut Istri Gatot Siapkan 20.000 Dollar AS untuk Jaksa Agung)

"Perkara ini diketahui sudah clear dan tidak ada penyimpangan. Kami dengar bahwa pemanggilan ini didominasi politik makanya bertemu Rio untuk membicarakan perkara ini," kata Evy.

Selain itu, untuk menghentikan politisasi tersebut, akhirnya diputuskan dilakukan islah antara Gatot dan Erry. Ide islah diajukan oleh Kaligis selaku penasihat hukum Gatot dan Evy.

Kaligis, kata Evy, akhirnya meminta waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan membahas upaya islah. Saat itu, Kaligis menjabat Ketua Mahkamah Partai Nasdem. (baca: Pekan Depan, Jaksa Hadirkan Surya Paloh di Sidang Rio Capella)

"Karena Wagubnya (Erry) Nasdem," lanjut Evy.

Akhirnya islah dilakukan pada 19 Mei 2015 di Kantor DPP Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat. Evy mengatakan, setelah islah, barulah dia membahas perkara di Kejaksaan Agung dengan Rio.

"Setelah islah kami pertimbangakan kami perlu kejelasan pemanggilan surat itu. Tapi sekedar ingin komunikasi saja, soal status suami saya tersangka," kata Evy.

Rio didakwa menerima Rp 200 juta dari Gatot dan Evy. Evy menyerahkan uang untuk Rio melalui Fransisca. (baca: Setelah Terima Rp 200 Juta, Rio Capella Rancang Skenario agar Tak Dijerat KPK)

Pemberian kepada Rio diduga untuk mengamankan kasus dana bantuan sosial yang saat itu masih diselidiki Kejaksaan Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com